Home  »  News   »  
News

Ilmuwan di Australia Manfaatkan Puntung Rokok untuk Dijadikan Aspal

[Foto: wsj.net]
Di berbagai belahan dunia, triliunan rokok diproduksi setiap tahunnya. Alhasil, sebagian besar berakhir menjadi sampah yang mengotori lingkungan. Salah satu bentuk sampah yang paling umum tersebut adalah berupa puntung rokok.

Namun kini, tim ilmuwan RMIT University di Melbourne, Australia, sudah menemukan cara untuk memanfaatkan sampah tersebut. Dengan teknik baru, limbah puntung rokok bisa diolah bersama aspal, sehingga menjadikanaspal ramah lingkungan yang kuat dan mampu menyerap hawa panas perkotaan.

Penelitian yang dipimpin Dr. Abbas Mohajerani ini menunjukkan bahwa aspal yang dibuat dari puntung rokok terbukti bisa menyegel bahan kimia berbahaya yang dikandungnya.

Selain itu, puntung rokok juga bisa digunakan sebagai campuran aspal yang menahan hawa panas dari matahari, mengurangi efek panas perkotaan yang bisa meningkatkan suhu di daerah-daerah yang sedang dilakukan pembangunan.

“Saya sudah berusaha bertahun-tahun menemukan metode yang berkelanjutan dan praktis untuk memecahkan masalah polusi rokok,” ungkap Mohajerani. Studi ini merupakan hasil penelitian selama lima tahun dan sudah dipublikasikan di jurnal Construction and Building Materials.

Bahan kimia berbahaya termasuk arsenik, kromium, nikel, dan kadmium terjebak oleh filter di dalam puntung rokok dan tetap berada di sana saat dibuang. Tim peneliti membungkus puntung tersebut dalam aspal yang digunakan untuk pembuatan jalan, dan lilin parafin yang umum digunakan untuk isolasi listrik, lilin, dan banyak pengaplikasian lainnya.


Proses ini mengunci bahan kimia sisa dan mencegah kebocoran. Lalu, ujung rokok yang dienkapsulasi dicampur dengan lebih banyak aspal panas untuk pengujian. Sementara menjaga agar bahan kimia beracun tersegel, aspal yang dihasilkan juga terbukti mampu menangani beban lalu lintas yang padat.

Untuk mensimulasikan berbagai kondisi jalan, digunakan kepadatan dan puntung rokok yang berbeda untuk membuat sampel aspal. Lalu, diuji dengan tekanan bervariasi. Terbukti, bahan baru itu mampu menahan berbagai kondisi, dari lalu lintas yang ringan hingga berat.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa Anda bisa membuat material konstruksi baru sekaligus membersihkan lingkungan dari masalah limbah yang sangat besar,” kata Mohajerani.

Tahun lalu, Mohajerani dan timnya memproduksi batu bata tanah liat dengan ujung rokok yang bekerja seperti aspal ini, yaitu menahan bahan kimianya dan menjadikan puntung rokok benda yang berguna.

Penelitian tersebut mengungkapkan, batu bata yang dibuat dari puntung membutuhkan lebih sedikit energi untuk dibuat, lebih ringan, dan memiliki sifat isolasi yang lebih baik daripada batu bata standar. Artinya, itu bisa mengurangi biaya pemanasan dan pendinginan rumah tangga.

Lebih dari satu miliar orang merokok di seluruh dunia. Sementara tingkat perokok sedikit menurun, populasi global terus meningkat, yang berarti masih ada banyak limbah rokok seperti sebelumnya.

Rokok, antara madu dan racun

Dibalik manfaat kebaikan puntung rokok yang berhasil ‘digali’ oleh para peneliti, kita juga tidak bisa lupa akan konsekuensi rokok terhadap kesehatan manusia. Lebih dari itu, dampak buruk rokok juga bisa merambat ke lingkungan.

Seperti diketahui, rokok mengeluarkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana ke udara. Satu pohon terbunuh untuk setiap 300 batang rokok. Lalu, ada faktor sampah. Dari semua puntung rokok, sekitar dua pertiga tidak dibuang dengan benar.

Di dalam satu saringan rokok terdapat ribuan bahan kimia. Racun-racun itu cukup sering masuk ke saluran air yang menyokong hidup manusia, mencemarinya, dan juga membunuh kehidupan laut.