Home  »  News   »  
News

Ilmuwan Kembangkan Perekat dari Lendir Siput untuk Menutup Luka Bekas Operasi

[Foto: freegreatpicture.com]
Sebagian orang tentu ada yang merasa geli jika melihat siput berjalan di sekitarnya. Namun siapa sangka jika hewan ini ternyata memiliki manfaat di bidang kesehatan? Ya, baru-baru ini sekelompok ilmuwan dari Harvard dan pusat penelitian lainnya sudah mengembangkan perekat eksperimental yang terinspirasi oleh lendir yang diproduksi siput.

Perekat tersebut dapat digunakan untuk menutup luka bekas operasi. Dengan kata lain, ini bisa menjadi alternatif bagi benang operasi dan staples khusus pembedahan untuk menutup luka sayatan.

Meski selama ini perekat untuk menutup luka sayatan sudah tersedia, namun seringkali daya rekatnya lemah, kurang fleksibel, dan juga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi yang sangat basah.

Oleh sebab itu, para ilmuwan memutuskan untuk mempelajari siput. Mereka mendapatkan hasil bahwa hewan tersebut bisa memproduksi lendir yang sangat lengket sebagai mekanisme pertahanan.

Kiat siput untuk menghasilkan senyawa tidak hanya membentuk ikatan kuat pada permukaan basah, namun juga memiliki sarana yang menguraikan energi di titik lekat, sehingga membuatnya sangat fleksibel.

Rangkaian percobaan ini sendiri sudah dilaporkan dalam jurnal Science. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa perekat ini bisa melekat kuat pada kulit babi, tulang rawan, jaringan, serta organ tubuh. Selain itu, juga perekat ini juga terbukti tidak membahayakan sel-sel tubuh manusia.

Dalam sebuah pengujian, perekat ini digunakan untuk menutup luka sayatan dari jantung babi yang berlumur darah. Alhasil, perekat itu sukses menjaga tambalan tersebut untuk tidak bocor setelah jantung dipompa dan dikempiskan hingga puluhan ribu kali.


Dalam kasus lain, perekat ini diaplikasikan pada luka koyak pada hati tikus. Hasilnya, perekat ini berfungsi sama baiknya dengan hemostat, yaitu sebuah peralatan bedah yang seringkali digunakan dalam pembedahan untuk mengontrol pendarahan.

“Ada beragam potensi penggunaannya. Dan dalam kondisi tertentu bisa menggunakan benang operasi dan staples, yang bisa menimbulkan kerusakan atau sulit untuk digunakan pada situasi-situasi tertentu,” ujar David Mooney, seorang peneliti dan profesor untuk rekayasa hayati di Harvard, sebagaimana dilansir dari VOA News.

Mooney dan para koleganya membayangkan, perekat baru ini akan diproduksi dalam bentuk lembaran dan bisa dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Sebelumnya, mereka juga sudah mengembangkan versi suntik untuk menutup luka dalam. Cairan injeksi ini akan diperkeras dengan menggunakan sinar ultraviolet, seperti tambalan gigi.

Sekelompok ilmuwan ini sedang mengajukan proses untuk memperoleh paten. Meskipun dalam prosesnya, diperlukan perusahaan komersil untuk memasarkannya melalui lisensi teknologi dan membawa ke fase berikutnya untuk diuji secara klinis pada manusia.

Lendir siput bisa menyembuhkan bekas luka

Di lain tempat, para petani siput juga pernah melihat fakta bahwa siput bisa menyembuhkan kulit yang terluka dengan sangat cepat dan tanpa bekas sama sekali. Para petani tersebut merasakannya karena sering bersentuhan dengan siput hidup yang diternakkan untuk menu makanan Perancis.

Berita itupun lantas menyebar dan membuat para peneliti menemukan hal menakjubkan. Dan benar saja, lendir siput ternyata bisa menyembuhkan kulit dan meregenerasi kulit, termasuk bekas luka.

Sejak tahun 2010, produk kosmetik yang menggunakan ekstrak lendir siput dalam produknya pun semakin banyak. Bahkan, ada yang menyebutkan 70 persen ekstrak lendir siput. Di Korea Selatan, krim-krim ekstrak lendir siput sangat terkenal, terutama bagi mereka yang baru melakukan operasi plastik. Tren ini menyebar ke seluruh dunia.

Meski demikian, banyak ahli yang masih skeptis dengan manfaat bahan alami untuk menghilangkan bekas luka ini. Namun, banyak wanita yang mengatakan bahwa mereka puas dengan krim-krim yang terbuat dari ekstrak lendir siput.