Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Ini Dia yang Perlu Dilakukan Para Founder Setelah Meluncurkan Produknya

[Foto: pixabay.com]
Memiliki startup kini mungkin menjadi cita-cita bagi sebagian besar orang di Indonesia. Semua orang dari berbagai lapisan kelas ramai-ramai memulai tim kecil untuk membuat produk-produk inovatif berbasis teknologi. Dari mulai ex-consultant hingga mahasiswa baru lulus, sepertinya memiliki kesempatan yang sama. Bagi mereka yang sudah memiliki banyak pengalaman di dunia kerja dan wirausaha, membangun startup mungkin akan terasa sedikit mudah. Misalnya saja jika sebelumnya mereka berwirausaha dengan berjualan secara langsung. Mereka mungkin sudah memahami bagaimana menjaga cashflow untuk bisnis yang sedang dijalankannya. Contoh lain adalah bagi mereka yang sebelumnya telah bekerja di perusahaan. Mereka mungkin sudah memahami bagaimana ribetnya berurusan dengan klien dan struktur yang berbelit.

Namun, ceritanya akan sedikit berbeda bagi mereka yang membangun startup dengan modal pengetahuan teoritis tanpa praktik di lapangan, misalnya saja mahasiswa yang baru lulus dans sedang ngebet-ngebetnya dengan dunia technopreneurship. Bagi golongan seperti ini, diperlukan usaha yang sedikit lebih keras untuk mampu bertahan di tengah iklim bisnis yang tidak pasti.

Dalam pikiran semua orang, mendapatkan kesuksesan tentu menjadi sebuah cita-cita. Namun, mereka juga tak boleh lupa bahwa untuk mencapai hal itu, jalan yang ditempuhnya tidak pernah mudah. Satu hal yang harus selalu diingat oleh para technopreneur adalah kerja keras dan jangan mudah menyerah. Apalagi jika usahanya sudah di tengah-tengah, seperti misalnya produknya sudah dilaunching, tetapi bingung setelahnya harus bagaimana. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika seseorang membuat sebuah startup yang sudah dilaunching untuk mempertahankan dan membuatnya semakin berkembang besar.


1. Delegasikan tugas pada orang lain

Sebagai seorang founder yang biasanya merangkap CEO, Anda tentu memiliki tanggung jawab yang sangat banyak terhadap jalannya startup. Anda mungkin membayangkan semua hal bisa Anda lakukan, tetapi hal tersebut justru akan menghambat pertumbuhan startup itu sendiri. Salah satu hal yang wajib Anda lakukan ketika produk Anda sudah diluncurkan adalah mencari anggota tim yang bisa menggantikan Anda melakukan berbagai tugas tersebut. Sebagai seorang founder, Anda mungkin akan merasa puas jika semua hal bisa Anda lakukan seorang diri. Namun, hal itu tidak disarankan jika produk yang Anda bangun sudah beranjak tumbuh dan menjadi besar. Sebagai contoh, jangan sampai seorang CEO justru lebih banyak terbuang waktunya untuk mengerjakan hal-hal kecil seputar administratif harian.

2. Perkuat value produk di antara tim

Orang-orang baru mungkin terlihat sedikit mengkhawatirkan. Terlebih jika orang tersebut belum benar-benar paham value Anda sebagai founder. Di sinilah tugas berat yang harus Anda lakukan, yakni menyamakan visi dan memperkuat value produk di antara tim. Dengan memiliki visi yang sama serta value yang sejalan, tim Anda pasti akan semakin matang menjalankan bisnis dan kerja-kerja startup.

3. Persiapkan hal-hal yang tidak terduga

Sebagai bisnis yang berbasis teknologi, startup mungkin menjadi salah satu hal yang paling sulit diprediksi. Misalnya saja jika user sedang banyak-banyaknya, bisa saja server yang Anda gunakan menjadi down atau berbagai kerusakan teknis lainnya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempersiapkan hal-hal yang tidak terduga. Apalagi jika startup yang Anda geluti mulai berkembang dan diminati banyak orang. Hal ini termasuk juga pada serangan peretas, layanan customer, tim yang mendadak mengundurkan diri, dan lain sebagainya.

4. Jalankan beta test dan quiz untuk menguji pasar

Jika Anda terlalu takut untuk mengalami terlalu banyak risiko, melaunching produk versi beta dan menjalankan quiz bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa Anda tempuh. Cara ini terbilang cukup aman, terlebih bagi tim yang belum memiliki sumber daya yang cukup baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia yang menjalankannya.

5. Bangun kredibilitas

Satu hal yang tidak kalah penting bagi seorang technopreneur adalah kredibilitas. Kredibilitas diperlukan untuk memperoleh kepercayaan dari customer yang menggunakan produk yang sedang Anda kembangkan. Segera setelah melaunching produk Anda, segera persiapkan hal-hal untuk membangun kredibilitas karena hal tersebut merupakan kunci untuk memperoleh lebih banyak user untuk membantu perkembangan startup Anda.