Home  »  Opinion   »  
Opinion

Inilah 5 Bahaya Keamanan yang Mengintai di Balik Situs Porno

[Foto: kompas.com]
Selama ini, konten yang berbau porno sudah cukup sering dibahas melalui dua aspek yakni agama dan moralitas. Namun, tahukah Anda jika sebenarnya masih ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya?

Di balik soal agama dan moralitas, ternyata bahaya keamanan juga bisa mengintai mereka yang suka mengakses situs porno di internet. Namun boleh dibilang, aspek ini cenderung masih diabaikan. Padahal ketika seseorang mengakses situs porno, ia bisa saja berisiko terkena lima bahaya keamanan.

Lantas, bahaya keamanan seperti apa saja? Berikut adalah ulasannya, sebagaimana dilansir dari Make Use Of.

Pelacakan profil pengguna

Tahukah Anda jika pihak tertentu bisa saja melacak riwayat Anda di internet? Mereka bisa mengetahui banyak hal seperti situs web yang sering Anda kunjungi, kata kunci yang digunakan di mesin pencari, dan sebagainya.

Salah satu tujuan mereka adalah membuat profil. Umumnya, profil ini digunakan untuk tujuan pemasaran sebuah produk. Setelah profil orang itu selesai dibuat, disadari atau tidak, orang itu akan selalu menemukan iklan yang relevan dengan minat dan ketertarikannya. Hal yang lebih mengerikan adalah profil ini bisa digunakan untuk mengompilasi riwayat browsing.

Kebocoran data dan pelanggaran

Satu kunjungan ke situs porno mungkin saja menyebabkan Anda menjadi korban pemerasan atau fitnah di masa depan. Entah itu situs porno atau situs lainnya yang terlihat lebih ‘polos’ seperti situs kencan online. ‘History’ pengguna di situs itu bisa saja dimanfaatkan dalam konteks negatif.

Jebakan dan penipuan


Orang yang dengan senang hati mengeluarkan sejumlah uang demi konten porno, rentan terhadap penipuan. Lantas, mengapa masih ada orang seperti itu, padahal banyak konten porno gratis? Ternyata, kebanyakan pengakses situs porno berbayar menginginkan konten porno yang sangat spesifik dan khusus.

Selain itu, perlu diketahui juga ada banyak penipu yang memanfaatkan keinginan sejumlah pengguna yang tidak terpuaskan. Setelah pengguna terpikat oleh uji coba (trial) layanan konten porno, langganan yang sejatinya penipuan ini secara otomatis akan memperbarui harganya hingga selangit. Tiba-tiba, pengguna akan dikagetkan dengan tagihan uang yang membludak.

Selain itu, masih ada hal lain yang lebih mengerikan yakni ransomware. Saat mengunjungi situs porno, pengguna mungkin saja terinfeksi ransomware yang mengunci komputernya dan mengancam melakukan sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya, membeberkan riwayat si pengguna kepada publik atau melaporkannya ke otoritas berwenang terkait konten porno anak di bawah umur.

Malware

Pada dasarnya, situs porno tidak mendistribusikan malware. Mereka hanya ingin penggunanya kembali dan tetap mengakses layanan mereka. Namun, ada hal yang disebut malvertising (malware advertising). Singkat kata, malware lebih sering didistribusikan melalui jaringan periklanan.

Satu kali klik di sebuah tautan, maka akan mengantarkan seseorang mengunduh virus, trojan, worm, atau malware lainnya di luar sana, yang mungkin saja berkamuflase sebagai aplikasi atau program tertentu.

Konsekuensi hukum

Jika tidak berhati-hati, pengakses situs porno bisa saja berhadapan dengan hukum. Saat ini, konten porno dengan objek anak-anak di bawah umur tengah merajalela.

Tahun 2010 silam, para pelaku kriminal menyimpan file porno anak ke komputer milik seseorang yang tidak bersalah melalui virus. Jika terinfeksi, komputer milik orang itu akan memiliki konten porno anak tanpa ia sadari. Hal menakutkan berikutnya adalah perkataan “Saya tidak tahu”, karena itu juga merupakan pembelaan dari pelaku pedofil.

Jika pengguna terinfeksi jenis malware seperti ini dari situs porno, ia bisa saja berhadapan dengan hukum. Selain itu, orang-orang yang mendapat konten porno melalui situs berbagi file, juga bisa dituntut atas pelanggaran hak cipta.