Home  »  Opinion   »  
Opinion

Inilah 7 Penemuan Paling ‘Aneh’ di Bumi Sepanjang Tahun 2016

[Foto: flickr.com]
Bumi memang penuh misteri. Di balik kebisuannya, bumi memberikan banyak hal baru bagi penghuninya. Mulai dari yang unik hingga yang terbilang ‘aneh’. Sepanjang tahun 2016, ada beberapa penemuan mengejutkan tentang bumi. Dilansir dari Live Science, berikut adalah 7 penemuan aneh di bumi yang pernah terjadi sepanjang tahun 2016.

Udara Panas di Kutub Utara

Pada November 2016, terjadi peningkatan suhu yang drastis di Kutub Utara. Suhu Kutub Utara mencapai 20 derajat Celcius dan mengakibatkan beberapa bongkahan es mencair. Bahkan menurut National Show dan Ice Data Center, beberapa potongan es hilang di Laur Arktik dan Laut Es Meksiko, serta es menurun hingga 50.000 kilometer persegi.

Momentum Cahaya Baru

Faktanya, kecepatan cahaya sekitar 186.000 mil per detik atau 299.792 kilometer per detik dan bergerak konstan. Karena itulah salah satu sifat dasar cahaya. Hingga kini, teori tersebut masih dipercaya oleh ilmuan.

Namun, seorang fisikawan dari Trinity College Dublin melakukan perhitungan berdasarkan penemuan 200 tahun. Ia menjelaskan adanya gerakan-gerakan partikel cahaya yang tidak berperilaku sebagaimana mestinya. Gerakan itu disebut Planck’s Constant, yang merupakan salah satu hukum dasar fisika yang melihat panjang gelombang cahaya dan energi. Menurutnya, kecepatan cahaya bergerak dua bahkan tiga kali lebih cepat.


Bumi Punya Tetangga Baru

Pada Agustus kemarin, para ilmuan mendeteksi cahaya kecil yang disebut Proxima Centauri. Proxima Centauri adalah sebuah bintang yang terdekat dengan bumi selain matahari. Bintang ini mempunyai massa 1,3 kali dari bumi dan disebut juga bintang berwarna merah.

Menurut peneliti, suasana di dalam bintang itu ditutupi oleh laut dan memungkinkan untuk hidup di sana. Namun, atmosfer dan lingkungannya sedikit keras. Selain Proxima Centauri, astronom juga mengonfirmasi keberadaan 3.431 exoplantet atau di luar tata surya bumi.

Gua Terbuat dari Urin

Sebuah larva gua jamur nyamuk (Arachnocampa) atau nama lainnya adalah Glowworms, terdapat di dunia. Gua ini merupakan tempat yang banyak lendir, sehingga langit-langit gua sering ditemukan serangga, kaki seribu, dan hewan kecil lainnya yang terperangkap di atas sana. Namun, ada hal menarik dari dalam gua ini. Para ilmuan menemukan bahwa lendir yang berada di atas gua ini berbahan urin atau air kencing.

Ilmuan dari University of Vienna tersebut mengumpulkan 4.000 bahan di atas gua, hasil dari berkelana ke dua gua di Selandia Baru. Dari berkelana itulah mereka menemukan benang kristal yang mengandung urea. Urea ini menarik uap dari udara dan mengembun pada benang-benang di atas gua.

Elektron dalam Bentuk Baru

Fisikawan menemukan bentuk baru dari elektron pada tahun ini. Ternyata, peneliti menciptakan elektron yang disebut Kitaev quantum spin liquid ini untuk membombardir neutron. Nama ini diambil karena elektron terlihat kokoh dan kita bisa memegang sebagiannya di tangan.

Terdapat Gema di Atmosfer

Para peneliti di Jicamarca Radio Observatory di Peru pernah melihat sesuatu yang aneh pada tahun 1962. Mereka melihat ada beberapa gelombang radio yang memantul ke ruang angkasa. Gerakan itu berada sekitar 80 sampai 100 mil (130-160 kilometer) di atas bagian atmosfer. Bahkan, gema ini terjadi sampai tahun 2016. Peneliti berspekulasi, jika gema di atmosfer itu tergantung posisi matahari.

Muncul Bintik Merah yang Aneh

Pada September 2016, muncul sebuah bintik berwarna merah di tata surya. Ukurannya jauh lebih besar dari Pluto dan berada di kutub utara Charon. Menurut pengamatan astronom, bintik merah ini memiliki atmosfer yang mirip dengan Pluto.

Sebab, ukurannya mirip dan tidak memiliki gravitas yang kuat. Selain itu, atmosfernya memancar ke luar angkasa. Para ilmuan berpikir, jika bintik itu adalah hasil yang ditangkap beberapa gas astmosfer yang hilang dari Pluto.