Home  »  Opinion   »  
Opinion

Inilah Aplikasi Pengirim Pesan yang Menjadi Favorit Para Penjahat Online

[Foto: racolblegal.com]
Bisakah Anda menebak, aplikasi pengirim pesan mana yang menjadi favorit bagi kebanyakan penjahat siber? Jawabannya adalah Skype. Namun menurut sebuah studi baru, kelompok kriminal siber di dunia mulai menggunakan platform chat dengan enkripsi peer-to-peerseperti  Skypesaat mereka melakukan komunikasi di luar forum bawah tanah.

Ya, menurut sebuah studi mengenai kegiatan kriminal siber global, ketika kriminal siber berkomunikasi di luar forum bawah tanah, mode komunikasi favorit mereka adalah Skype.

Berbeda dengan aplikasi pengirim pesan yang lebih baru seperti WhatsApp, Skype tidak dilengkapi dengan fitur enkripsi end-to-end. Fitur itu sendiri bisa membuat pesan, foto, atau video yang Anda kirimkan tidak bisa dibaca oleh orang lain, termasuk  WhatsApp, penjahat siber, ataupun lembaga penegak hukum. Untuk cara kerja enkripsi end-to-end, WhatsApp menggunakan “The Signal Protocol” yang dirancang oleh Open Whisper System.

Meskipun Skype tidak memiliki fitur tersebut, menurut Flashpoint, yang mempelajari jenis aplikasi yang dibicarakan oleh para kriminal siber di Deep dan Dark Web selama 4 tahun, Skype merupakan salah satu aplikasi yang paling populer. Lantas, mengapa Skype menjadi favorit para kelompok kriminal siber di dunia?

Studi ini sendiri tidak menjelaskan secara gamblang mengapa Skype begitu digemari. Para peneliti menduga, alasan Skype begitu sering digunakan adalah karena ia merupakan aplikasi yang populer dan menjadi bagian dari paket software dari Microsoft, sehingga menjadikannya sebagai aplikasi untuk berkomunikasi yang aksesnya paling mudah untuk didapatkan.


Leroy Terrelonge, Flashpoint’s Director of Middle East and Africa Research and Director of Americas Research, mengatakan bahwa ia dan timnya ingin mengetahui bagaimana kriminal siber berkomunikasi dan menyusun rencana mereka terkait serangan yang akan mereka lakukan setelah pertemuan pertama mereka di forum online.

“Ya, mereka bertemu di forum online bawah tanah. Ini adalah metode penting untuk menghubungkan banyak orang. Namun, pembicaraan penting, seperti tentang calon korban tidak terjadi di forum, tapi menggunakan aplikasi messaging yang berbeda,” ujar Terrelonge, seperti dilansir dari laman Dark Reading.

Biasanya, kriminal siber di seluruh dunia mengikuti dan meniru apa yang dilakukan oleh grup kriminal siber asal Rusia. Kriminal siber asal Rusia dianggap sebagai kriminal yang paling canggih. “Kriminal yang berbicara Rusia… ada di bagian paling atas dari rantai makanan,” katanya.

Flashpoint menyelidiki data yang mereka kumpulkan selama 4 tahun dengan memonitor kegiatan di Deep Web dan Dark Web. Hasilnya, mereka menemukan bahwa pada 2016, Skype menjadi salah satu aplikasi pengirim pesan yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa komunitas yang menggunakan bahasa yang berbeda, seperti komunitas berbahasa Rusia, Inggris, Spanyol, Arab, Perancis, Mandarin, dan Persia/Farsi.

“Skype, yang dianggap sebagai platform messaging tidak terlalu aman, masih banyak digunakan di berbagai komunitas dengan bahasa yang berbeda sebagai salah satu aplikasi paling populer,” kata Terrelonge.

Banyak kawasan yang saat ini mulai menggunakan aplikasi pengirim pesan yang dilengkapi dengan fitur enkripsi end-to-end. Tren ini dimulai setelah Edward Snowden membocorkan dokumen dari NSA (National Security Agency). “Di semua grup, secara umum ada pergerakan dari aplikasi pengirim pesan yang kurang aman menjadi lebih aman dari tahun 2012 ke 2016,” ujar Terrelonge.

Selain lebih aman, aplikasi yang lebih baru juga lebih mudah digunakan. Berbeda dengan versi lebih lama, dimana aplikasinya memiliki antarmuka yang kurang bersahabat untuk pengguna.