Meskipun Modivius merupakan perusahaan yang terbilang kecil, namun produk yang dihasilkannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Perusahaan yang baru genap berusia delapan tahun dan ‘hanya’ memiliki 180 orang karyawan ini bahkan telah menjalin kerja sama dengan nama-nama besar seperti DJI dan Google. Chip terbarunya, Myriad 2, bahkan dapat memproses beberapa video secara bersamaan, hanya dengan menggunakan prosesor yang sebesar kuku.
Sementara itu, Intel sendiri memang sedang hobi belanja-belanja saking tidak mau ketinggalan teknologi teranyar. Bulan lalu saja, Intel rela merogoh kocek kurang lebih sebesar $400 juta (setara Rp 5,2 triliun) untuk membeli Nervana System, sebuah startup yang bergerak di bidang machine learning. Dengan kemitraannya dengan Modivius ini, Intel berharap dapat menggabungkan teknologi yang dimiliki Modivius dengan teknologi RealSense miliknya. Teknologi RealSense sendiri memungkinkan sistem komputer untuk memiliki indera yang sama dengan manusia dan medeteksi kedalaman.
“Kemampuan untuk melacak, menavigasi, memetakan, dan mendeteksi suasana maupun objek dengan menggunakan [chip] Movidius berdaya rendah dan berkinerja tinggi dapat membuka peluang pada sektor-sektor yang mengutamakan faktor-faktor seperti suhu dan daya tahan baterai,” kata Josh Walden, VP senior divisi teknologi Intel, dalam sebuah pernyataan. “Secara spesifik kami berencana untuk menerapkan teknologi tersebut pada produk-produk kami di bidang augmented reality, virtual dan merged reality, drone, robotika, kamera keamanan digital dan lain-lain.”
Sejauh ini, rincian kesepakatan antara Intel dan Modivius ini tidak diumumkan kepada publik.