Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Jangan Biarkan Konsumen Hanya Mengikuti Anda di Media Sosial

[Gambar: thestaffingstream.com]
Media sosial sangatlah penting untuk menggali, mencari, dan mempercepat pengaruh brand kita. Hal ini tidak dapat dikesampingkan. Dalam pemasaran digital, media sosial merupakan cara yang paling efektif dan murah untuk tujuan ini. Oleh karena itu, brand-brand besar ataupun kecil sangatlah gencar melakukan promosi di jaringan media sosial yang ada. Mereka rela menghabiskan ribuan ringgit setiap bulannya untuk mendapatkan lebih banyak follower dalam waktu singkat.

Tahun lalu, Facebook, Twitter, LinkedIn dan beberapa jaringan media sosial lain mengumumkan bahwa mereka akan memperbaharui sistem algoritma yang ada menjadi versi terbaru. Mereka tidak memberitahu secara resmi bahwa kita perlu membayar untuk mendapatkan sorotan pada setiap status-status yang kita unggah di jaringan-jaringan media sosial ini. Tidak hanya itu, kita perlu membayar lebih untuk dapat terlihat oleh calon follower baru, kita juga perlu membayar untuk mendapatkan sorotan dari follower yang sudah ada. Karena kita memerlukan platform mereka, mau tidak mau kita terpaksa membayar dan jumlah biaya yang harus dikeluarkan pun semakin tinggi.

Jadi apakah kita akan terus diam dan membayar pada jaringan media sosial ini atau ada cara lain yang lebih baik? Apa yang brand-brand besar lakukan untuk melindungi diri mereka dari peraturan ini adalah dengan tidak membiarkan para follower mengikuti mereka di media sosial saja. Mereka mengarahkan para follower mereka di media sosial tadi untuk mendaftar newsletter mereka. Dengan menggunakan newsletter atau yang dikenal dengan pemasaran melalui email, mereka kini dapat mengontrol para follower mereka sendiri tanpa mengikuti aturan dari jaringan sosial.


Bagi kita, budget mempunyai peranan penting dalam strategi pemasaran yang dibuat. Jadi sangat wajar jika kita menggunakan strategi yang sama agar kita tidak terus diperbudak dan sebaliknya mengontrol sendiri apa yang akan kita lakukan kepada para follower tanpa dibatasi oleh jaringan media sosial. Setiap kali ada pengumuman, berita, blog terbaru, promosi dan sebagainya, pesan tersebut akan sampai ke setiap follower kita melalui alamat email masing-masing. Dan yang terbaik adalah semua ini gratis.

Selain kedua faktor di atas, kita juga dapat mengukur statistik dengan bebas. Jika di media sosial, kita akan ‘dipaksa’ untuk beralih pada akun premium dan membayar harga yang lebih tinggi untuk memperoleh laporan statistik yang lebih lengkap untuk melihat pencapaian setiap strategi yang dilakukan.

Email juga bersifat lebih pribadi dibandingkan media sosial. Oleh karena itu, kemungkinan promosi Anda untuk dibuka jauh lebih tinggi. Selain itu, hampir semua orang mempunyai alamat email. Menurut salah satu blog pemasaran digital Kissmetrics, selama tahun 2016 jumlah pemilik email 100 kali lebih banyak dibandingkan semua pengguna terdaftar di media sosial yang ada sekarang. Dengan kata lain, jika kita kumpulkan semua pengguna Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, YouTube, Google+ dan lain-lain, jumlahnya masih 1/100 dibandingkan jumlah pemilik email.

Persentase orang akan ‘bertindak’ setelah membaca email terbukti jauh lebih tinggi. Maksud saya, jika kita mengirimkan suatu promosi melalui email, cenderung lebih banyak orang yang akan menekan suatu tombol dalam promosi tersebut. Persentasenya jauh lebih tinggi dibandingkan promosi melalui media sosial. Saya berlangganan newsletter AirAsia, Booking.com, Agoda, dan ZDNet. Mereka begitu agresif mengirim email setiap minggu untuk memastikan saya mengetahui setiap perkembangan yang ada. Di saat yang sama, saya juga sering menekan tombol ‘beli’ pada promosi yang sesuai.

Jadi, jangan biarkan kita terus dimanfaatkan oleh jaringan media sosial. Jika follower Anda sudah melebihi seribu orang atau lebih, sudah tiba saatnya Anda mengarahkan mereka untuk mengikuti newsletter Anda melalui alamat email mereka.

Tulisan ini adalah kontribusi dari Azleen Abdul Rahim, seorang blogger pemasaran digital di azleen.com, dengan penyesuaian standar LABANA.id