Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Jasa Financial Planner: Perlukah?

Meskipun gaji sudah naik berkali-kali tapi tetap susah menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi? Bingung membuat rencana keuangan dan memilih investasi yang cocok untuk kondisi keuangan Anda? Jika Anda menemukan kendala semacam itu, konsultasi ke financial planner merupakan pilihan yang bijak.
 
Mengenal Jasa Financial Planner
Ibarat dokter yang membantu Anda dalam mengecek kesehatan tubuh Anda, konsultan keuangan dapat membantu Anda dalam mendeteksi kesehatan keuangan Anda, termasuk memberikan solusi atas masalah keuangan yang Anda alami. 

Tahap kehidupan seseorang yang terus berjalan, misalnya dari lulus kuliah, lalu bekerja, menikah, memiliki anak, dan akhirnya pensiun, tentu menimbulkan persoalan keuangan yang harus dikelola sebaik mungkin. Jika Anda merasa kurang berpengalaman, Anda memerlukan jasa konsultan keuangan.   

Selain itu, untuk mencapai tujuan keuangan saat ini maupun di masa depan, semisal menyiapkan dana pendidikan anak atau dana pensiun, tentunya membutuhkan rangkaian strategi yang matang. Saran dari financial planner dapat membantu Anda dalam merumuskan langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan keuangan. 

Dalam buku Menjadi Cantik, Gaya, & Tetap Kaya, Perencana Keuangan Prita Ghozie menjelaskan bahwa financial planner berperan menyiapkan perencanaan keuangan, yang terdiri atas bermacam aspek dalam keuangan seseorang, seperti tabungan, investasi, asuransi, pajak, dana pensiun, dan lainnya.


Selain membuat rencana keuangan, jasa yang ditawarkan financial planner bisa mencakup menjual produk investasi atau asuransi, membantu implementasi rekomendasi, dan monitoring. 

Memilih Jasa Financial Planner

 

Menurut Guides.wjs.com, ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam memilih jasa financial planner:

1. Pertimbangkan mengenai struktur biaya dan mekanisme pembayaran jasa financial planner. Ada yang menerapkan biaya berdasarkan jam kerja, ada pula yang menentukan tarif tetap untuk suatu rencana keuangan komprehensif dengan durasi kontrak setahun.

2. Pastikan financial planner tersebut memiliki lisensi Certified Financial Planner profesional yang masih aktif. 

3. Pastikan pula financial planner yang Anda pilih dapat menjelaskan tentang jasa yang dapat diberikan kepada Anda secara detail. 

4. Financial planner harus mengetahui kondisi keuangan Anda, termasuk padangan Anda tentang risiko investasi.

5. Kritislah terhadap saran dan rekomendasi yang diberikan oleh financial planner tersebut. Usahakan Anda mendapatkan rekomendasi yang paling objektif dan terbaik sesuai kondisi keuangan Anda. 

 

 

 

 

Menurut Vincent E. M. de Leon, FLMI, PCS founder dari Tandika Learning Institute for Financial Service, •Sukses tidaknya financial planning bergantung pada keandalan financial planner memberikan nasehat. Tanpa financial planner yang mampu membina dan menjaga hubungan, produk financial planning sehebat apa pun tak akan berarti.•