Home  »  News   »  
News

Kala Tesla Berhasil Singkirkan Raksasa Otomotif Kawakan

Kalau tim Tesla belakangan menghelat sebuah selebrasi, minimal kecil-kecilan, sebenarnya tak terlalu berlebihan. Sebabnya, Elon Musk beserta jajarannya telah mencatatkan sejarah penting bagi perusahaan berumur 14 tahun itu. April ini, Tesla resmi didapuk sebagai produsen mobil paling berharga di Amerika Serikat. Yang cukup mencengangkan, Tesla sudah menggagahi pemain otomotif berpengalaman berusia 108 tahun yang sebelum ini duduk nyaman di posisi teratas, General Motors (GM).

Menukil Bloomberg, prestasi Tesla ini terbukti dari meningkatnya nilai perusahaan mereka menjadi 51 miliar USD (sekitar Rp 680 triliun). Market cap itu lebih unggul sebesar 1,7 miliar USD (sekitar Rp 22 trilun) dibanding GM.

Memang, tidak ada jaminan bahwa Tesla ke depannya akan selamanya berada di atas GM. Bahkan bukan tidak mungkin nantinya Tesla digeser perusahaan otomotif yang mengusung teknologi lain yang lebih canggih. Maka dari itu, Musk cs sebenarnya masih punya pekerjaan rumah besar untuk mempertahankan prestasi ini. Namun setidaknya, seperti yang sudah disebutkan di awal tulisan ini, Tesla masih layak merayakan capaian vital semenjak mereka berdiri ini.

Sebenarnya, apa sih yang membuat Tesla bisa melesat menjadi pemain otomotif top di AS sekarang? Torehan ini pada dasarnya tak bisa dipisahkan dari performa penjualan mereka. Tesla mengalami peningkatan penjualan sebanyak 69 persen pada kuartal pertama 2017 dibandingkan tahun lalu, yang di-drive oleh larisnya varian mobil yang mereka pasarkan, yakni Tesla Model S dan Model X Sports. Mengutip VentureBeat, total penjualan dua produk itu berada di angka 25.000, dengan Model S sebagai yang terlaris dengan lakunya 13.450 unit model tersebut. Sisanya digenggam oleh Model X.


Akan tetapi, tingginya nilai valuasi Tesla dan perusahaan pada umumnya lebih berdasarkan pada potensi ketimbang apa yang sudah mereka lakukan sejauh ini. Pasalnya kalau mau membandingkan hasil penjualan produk saja, GM lebih moncer karena berhasil melego hampir 690 ribu unit pada Q1 2017. Namun, Tesla tampaknya dipandang lebih berpotensi untuk market, sehingga value perusahaan yang profitnya masih naik turun itu bisa berada di atas GM.

Walaupun dalam tiga bulan pertama tahun ini Tesla sudah mampu memecahkan rekor penjualannya sendiri, tetapi perjalanan mereka masih panjang. Terlebih jika ingin melaju ke tahap persaingan selanjutnya melawan jawara penjualan mobil dan meningkatkan profit. Elon Musk, sang CEO, mengaku bahwa angka penjualan sebesar 25.000 unit di kuartal pertama ini hanya separuh dari target penjualan mereka untuk semester pertama 2017. Yang mana berarti Musk menginginkan produknya bisa laku terjual hingga 50.000 unit sampai Juni 2017 mendatang. Musk yakin, jika tak ada kendala dalam proses produksi maupun distribusinya pada konsumen seperti pada kuartal akhir tahun lalu, Tesla akan mampu mencapai targetnya itu.

Melihat fenomena bagaimana Tesla mengalahkan pabrikan senior di atas untuk sementara, tak heran bila Musk meyakini penguasa aspal masa depan adalah self-driving car (mobil swakemudi). Setidaknya 10 tahun lagi, seperti dilansir oleh BusinessInsider, ia membayangkan self-driving car bakal siap dipasarkan secara meluas untuk level konsumen. Tesla sendiri juga tak mau ketinggalan untuk menyongsong masa tersebut. Mereka saat ini tengah menguji dan mempersiapkan mobil autopilot-nya sebagai pelengkap portofolio mobil listrik yang mereka jual sekarang.

Sementara itu GM , meski banyak produknya yang belum berteknologi canggih, mereka sebenarnya tak berpangku tangan. Chevrolet, salah satu brand yang berada dalam naungan GM, misalnya, juga sudah punya produk untuk menyaingi karya Tesla, contohnya Bolt EV. Mobil tersebut selain mendapatkan daya dari listrik, juga sudah mendukung koneksi 4G LTE. Jaringan nirkabel tersebut selain digunakan pengemudi dan penumpangnya untuk selalu terhubung dengan internet, juga bisa membuat perjalanan lebih menyenangkan dengan mengoneksikan smartphone ke Apple CarPlay atau Android Auto, melakukan navigasi di Google Maps, hingga melakukan panggilan telepon.