Home  »  Review   »  
Review

Kamera Masa Depan Hitachi Dirancang Tanpa Lensa

[Foto: flickr.com]
[Foto: flickr.com]
Apa jadinya jika elemen penting seperti lensa dihilangkan dalam kamera? Bukankah kamera hanya bisa menangkap gambar melalui lensa yang memfokuskan cahaya ke sensor atau film? Tampaknya, konsep itu tidak berlaku bagi Hitachi.

Perusahaan asal Jepang ini tengah mengembangkan teknologi kamera tanpa lensa. Konsep ini tentu saja di luar imajinasi sebagian besar orang saat ini. Namun perusahaan yang berbasis di Tokyo, Jepang, itu yakin bisa mewujudkannya. Nantinya, kamera akan tampak seolah hanya merupakan sebidang persegi berbentuk rata, tanpa lensa yang memakan tempat.

Hitachi menjelaskan, teknologi ini menggunakan sensor dan lapisan film khusus sebagai pengganti lensa. Lapisan film berpola “concentric circle” inilah yang menggantikan fungsi lensa dengan meneruskan gambar obyek ke sensor.

Kamera akan menangkap gambar melalui film yang ditempatkan di antara obyek dan sensor gambar. Informasi cahaya yang diterima oleh sensor kemudian direkonstruksi menjadi gambar obyek dengan bantuan algoritma khusus.

Kamera ini turut menangkap informasi jarak obyek, sehingga gambar bisa difokuskan ulang setelah direkam oleh sensor. Sebagai contoh, jika wajah seseorang kabur dalam hasil foto, posisi fokus dapat diubah setelah gambar diambil hingga wajah tersebut tampak tajam.

Kehadiran teknologi kamera tanpa lensa ini tidak dimaksudkan untuk mengganti peranan kamera konvensional. Namun, lebih untuk memungkinkan penggunaan kamera yang sebelumnya sulit terwujud karena batasan ukuran dan berat.


Lebih tepatnya, Hitachi membayangkan kamera tersebut digunakan untuk keperluan seperti mobil swa-kemudi, analisa perilaku manusia, robotika, dan perangkat mobile. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan besar yang kini berfokus pada konsep “Internet of Things”. Konsep di mana segala sesuatu mulai dari peralatan elektronik hingga kendaraan seperti mobil.

Sebenarnya, teknologi kamera tanpa lensa bukanlah hal baru. Sebelumnya, tim dari Columbia University pernah mengembangkan kamera serupa lembaran kertas. Demikian pula dengan Rice University yang membuat kamera ponsel tanpa lensa bernama “FlatCam”.

Selain itu, teknologi ini juga mengingatkan kita pada kamera light-field Lytro. Lytro telah memperkenalkan teknologi pemfokusan ulang setelah gambar diambil. Namun, Hitachi mengatakan bahwa teknologi tersebut menghasilkan bentuk yang tebal karena membutuhkan lensa khusus.

Penggunaan film yang memiliki pola “concentric circle” membuka kemungkinan bagi Hitachi untuk memproduksi kamera yang lebih ringan dan tipis daripada kamera konvensional. Bahkan bisa saja, bentuk kubus tipis sederhana menjadi model kamera tersebut kelak.

Dengan menggunakan teknik berdasarkan prinsip pola Moire, selain menawarkan bentuk yang lebih tipis dan lebih ringan, beban komputasinya juga lebih ringan. Hanya 1/300 dari gambar yang diambil menggunakan konsep light-field.

Dilansir dari LightField Forum, kamera yang mengusung konsep light-field (kamera plenoptic) memiliki jajaran lensa mikro di depan sensor gambar. Ada sekitar 100.000 lensa mikroskopik dengan panjang fokus kecil (hingga 0,15 mm).

Sebelum diterima oleh sensor, lensa-lensa ini akan menjadi piksel 2D yang menangkap masing-masing sinaran cahaya. Jadi, gambar mentah yang dihasilkan merupakan hasil komposisi dari banyak gambar kecil yang dihasilkan lensa mikro.

Dikarenakan penyinaran cahaya dialihkan sedikit berbeda, tergantung pada posisi lensa mikro yang sesuai, maka setiap sub-gambar memiliki sedikit perbedaan dari yang lain.

Selanjutnya, perangkat lunak akan mencari cahaya yang cocok di semua gambar tersebut. Berdasarkan algoritma yang digunakan, maka kamera dapat merekonstruksi model 3D yang paling tajam dari gambar.

Untuk bisa melihat wujud kamera tanpa lensa ini, Anda harus bersabar. Karena rencananya, Hitachi baru akan mengomersialkannya pada 2018 mendatang.