Home  »  Opinion   »  
Opinion

Karena Mencuit Hal Konyol di Twitter, 5 Orang Ini Dipecat dari Pekerjaannya

[Ilustrasi: jlhopgood | flickr.com]
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Mungkin itu peribahasa yang bisa menggambarkan nasib nahas lima orang ini. Niat awal hanya ingin mencurahkan opini dan perasaan melalui cuitan di Twitter, siapa sangka jika hal itu malah menjadi bumerang bagi mereka di dunia nyata.

Akibat cuitan ‘tanpa pikir panjang’ itu, mereka dipecat dari pekerjaannya. Siapa saja orang tersebut dan seperti apa cuitan konyolnya? Berikut ulasannya.

1. Guru Mengaku Mabuk Ganja di Twitter

Carly McKinney, seorang guru matematika di Overland High School di kota Aurora, Colorado, dipecat pada Januari 2013 silam. Hal ini dilakukan karena media lokal memberitakan tweet sang guru.

Salah satu cuitan sang guru adalah “telanjang. basah. mabuk.” Sementara, cuitan lainnya “Melihat seorang pengedar narkoba tertangkap di tempat parkir. Itu lucu karena saya mempunyai ganja di mobil saya yang sedang diparkir.”

Bahkan, di cuitan lainnya ia mengaku sedang menilai tes murid-muridnya dalam keadaan mabuk dan menghabiskan lebih banyak waktu di Twitter ketimbang produktif. Karena cuitan konyolnya itu, ia dipecat. Meski ia mengaku membuat akun Twitter tersebut bersama temannya untuk parodi, dan sebenarnya ia tidak benar-benar mabuk.

2. Direktur Mencuit Lelucon Bernada Rasis

Justine Sacco, seorang direktur komunikasi dari InterActive Corp., harus melepas jabatannya pada Desember 2013. Ia pecat karena mencuit lelucon bernada rasis sebelum ia terbang dari London ke Cape Town, Afrika Selatan. Cuitannya adalah “Akan pergi ke Afrika. Semoga aku tidak kena AIDS. Hanya bercanda kok, aku orang kulit putih!”

Meski hanya memiliki 200 follower di Twitter, tetapi tweet-nya viral. Terlebih, ia sedang berada di pesawat dan tidak menyadari bahwa tweet-nya viral. Bahkan, netizen meramaikan tagar #HasJustineLandedYet.


Akhirnya Justine tiba di Afrika Selatan, dan menyadari bahwa dirinya dalam masalah. Seketika ia menghapus semua tweet tersebut, lalu menutup akun Twitter-nya. Ia juga menutup akun Instagram serta Facebook. Dan seketika InterActive Corp. pun memecatnya.

3. Pelayan Dipecat Karena Mengeluh di Twitter

Pada 2009 silam, seorang bintang serial televisi bernama Jane Adams, memesan semangkuk sup dan jus lemon di restoran Barney Greengrass di Beverly Hills. Tagihan makanan sebesar 13.44 dolar tidak bisa ia bayar karena ia lupa membawa dompet. Ia pergi begitu saja dan tidak kembali.

Karena peristiwa ini, seorang pelayan bernama Jon-Barret Ingels, menulis tweet yang menceritakan kejadian ini. Memang, tidak terjadi sesuatu dalam hal ini. Hanya saja, agen dari sang bintang tersebut datang untuk membayarkan tagihan sang bintang. Namun, sang pelayan tidak diberi tip.

Lalu, sang pelayan mengeluh ke Twitter karena tidak ada tip tersebut. Sayangnya, cuitan itu dibaca oleh petinggi restoran mewah tersebut. Akhirnya, sang pelayan dipecat.

4. Karena Cuitan Arogan, Mahasiswi Baru Lulus Tidak Jadi Dipekerjakan

Connor Riley adalah seorang mahasiswi yang baru lulus dan diterima kerja di Cisco, perusahaan raksasa teknologi berbasis di San Jose, California. Lulusan pascasarjana sistem dan manajemen informasi di University of California, Berkeley ini justru mengeluh di akun Twitter-nya.

Ia mencuit “Cisco menawari saya pekerjaan! Sekarang saya harus menimbang keuntungan dari gaji yang saya dapat dikurangi pulang pergi setiap hari ke San Jose dan seberapa membencinya saya dengan pekerjaan ini.”

Tak lama, Tweet ini sampai ke karyawan Cisco yang lain. Dan tidak butuh waktu lama untuk sampai ke telinga manajer yang menerima Riley. Ia langsung dipecat tanpa sehari pun masuk kantor.

5. Karena Hobi Trolling di Internet, Pegawai Gedung Putih Dipecat

Seorang staf keamanan Gedung Putih pada masa pemerintahan Barrack Obama, yakni Jofi Joseph, ternyata memiliki hobi sebagai provokator di internet. Joseph merupakan admin Twitter @NetSecWonk, yang sering membuat cuitan kontroversial tentang keamanan negara.

Karena pengalamannya selama bertahun-tahun bekerja di Gedung Putih dan mengerti seluk-beluk tentang keamanan negara, ia justru membocorkannya lewat akun tersebut, dan juga menyebar informasi vital. Tak lama setelah diketahui membocorkan rahasia negara, ia pun dipecat.

Cerita di atas sedikit banyak memberikan gambaran supaya kita tetap bijak dalam bercuit di Twitter. Karena, ‘Cuitanmu adalah Harimaumu’.