Home  »  News   »  
News

Keamanan Siber Kini Jadi Perhatian Utama dalam Penerapan Internet-of-Things Korporasi

Internet of Things
Internet of Things, ilustrasi. [Foto: Shutterstock]
BlackBerry Limited mengumumkan hasil dari sebuah makalah penelitian global yang baru, setelah melakukan survei terhadap para pembuat keputusan Teknologi Informasi (IT) dalam penerapan Internet of Things (IoT) perusahaan. Makalah penelitian yang dilakukan oleh 451 peneliti ini berjudul  “Securing the Enterprise of Things: Opportunity for securing IoT with a unified platform emerging as IoT popularity grows,” menunjukkan bahwa terdapat peluang yang sangat besar dengan adanya IoT, tapi di saat yang bersamaan terdapat juga kekhawatiran yang signifikan atas keamanan siber pada IoT.

“Pertumbuhan IoT dipimpin oleh perusahaan, dan mereka terus memerlukan strategi pengelolaan endpoint terpadu yang mampu  menangani miliaran perangkat yang terhubung,” kata Marty Beard, COO BlackBerry. “Kami berfokus untuk mengamankan EoT karena dengan semua potensinya, perluasan penggunaan barang-barang yang terhubung menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan hanya seaman endpoint mereka yang paling rentan.”

Menurut siaran pers yang diterima Labana, responden dari survei tersebut merepresentasikan berbagai macam industri vertikal, yakni jasa finansial, pemerintahan dan kesehatan. Berikut adalah beberapa tema utama yang ditemukan dalam penelitian:

Tujuh puluh delapan persen dari responden menunjukkan ketertarikan mereka terhadap solusi yang memungkinkan mereka untuk mengelola seluruh endpoint mereka dalam satu titik.

Enam puluh tiga persen menyebutkan bahwa kekhawatiran “utama” mereka terletak pada i teknologi dan proses digital. Akan tetapi, sebanyak lebih dari sepertiga (37 persen) yang ternyata sudah memiliki strategi transformasi digital.


Organisasi merupakan yang paling tidak siap menghadapi ancaman eksternal, dengan hampir dua per tiga (61 persen) mengatakan bahwa peretas  dan perang siber  merupakan kekhawatiran utama mereka.

Tiga puluh sembilan persen responden dari organisasi yang sangat besar (lebih dari 10.000 karyawan) mengungkapkan bahwa kurangnya kerjasama antar departemen internal merupakan hambatan bagi pengelolaan endpoint terpadu, sementara 51 persen dari organisasi menengah merasakan hal yang sama.

BlackBerry sendiri kini merupakan perusahaan perangkat lunak dan layanan keamanan asli seluler yang didedikasikan untuk mengamankan usaha barang. Berbasis di Waterloo, Ontario, perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 dan beroperasi di Amerika Utara, Eropa, Asia, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika. Perusahaan melakukan perdagangan dengan simbol ticker “BB” di Bursa Efek Toronto dan “BB” di NYSE.

Apa itu Internet of Things?

Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat fisik, kendaraan, dan barang-barang lainnya yang disematkan pada perangkat elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas jaringan yang memungkinkan benda-benda ini mengumpulkan dan bertukar data.

Singkatnya, Internet of Things mengacu pada jaringan objek terhubung yang berkembang pesat yang mampu mengumpulkan dan bertukar data dengan menggunakan sensor tersemat. Pengatur suhu ruangan, mobil, lampu, lemari es, dan peralatan lainnya semuanya dapat dihubungkan ke IoT.

Mengapa kita membutuhkan IoT? IoT adalah jaringan alat-alat dan perangkat yang terhubung ke Internet, sehingga alat-alat dan perangkat tersebut memiliki alamat IP mereka sendiri dan dapat terhubung satu sama lain untuk mengotomatisasi tugas sederhana. Internet of Things (IoT) sedang banyak dikembangkan oleh berbagai perusahaan di dunia, termasuk di Indonesia.

Selain di perkantoran, smart city alias kota pintar adalah potensi aplikasi dari IoT yang menghasilkan banyak rasa ingin tahu di antara populasi dunia. Smart surveillance, transportasi otomatis, sistem manajemen energi yang lebih cerdas, distribusi air, keamanan perkotaan dan pemantauan lingkungan semuanya adalah contoh aplikasi IoT untuk kota pintar.