Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Kenali Gejala dan Pencegahan Malaria

Penyakit malaria terbilang cukup banyak di Indonesia terutama di Indonesia bagian Timur. Penyakit ini disebabkan parasit Plasmodium Protista Eukariotik dan ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis tempat parasit Plasmodium dapat berkembang baik. 
 
Di dalam tubuh manusia, Plasmodium bersembunyi dan berkembang biak. Kemudian Plasmodium akan menginfeksi sel darah merah dalam waktu 48 sampai 72 jam. Penderita penyakit ini biasanya akan menunjukkan gejala ringan seperti orang yang terkena influenza. Namun jika tidak ditindak lanjuti bisa berakibat fatal, bahkan bisa berakibat kematian. 
 
Meski gejalanya tampak seperti orang terkena influenza, penyakit ini memiliki gejala yang lebih spesifik lagi. Biasanya penderita penyakit ini mengalami demam tinggi, menggigil, dan juga nyeri pada persendian. Gejala tersebut juga disertai sakit kepala dan muntah-muntah. Gejala pertama biasanya terjadi 10 hari sampai empat minggu setelah infeksi, meskipun mereka dapat muncul pada awal delapan hari atau selama setahun kemudian. 
 
Dari beberapa gejala yang telah dijelaskan di atas, penyakit ini sering kali menyerupai penyakit lain. Di tahap yang sudah cukup parah, gejala penyakit ini menyerupai dengan penyakit tifus atau demam berdarah. Namun ciri yang biasanya dialami penderita adalah memutihnya retina mata. Untuk lebih memastikan lagi, diperlukan tes darah di laboratorium atas rujukan dokter. 
 
Siapapun tak ingin berada dalam kondisi tersebut. Untuk mencegahnya diperlukan tindakan khusus, salah satunya adalah membersihkan atau membuang genangan air yang bisa menjadi tempat bersarangnya jentik nyamuk malaria. Selain itu, bagi mereka yang tinggal di daerah epidemik malaria bisa mencegah gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu. 
 
Bagi Anda yang akan melakukan perjalanan ke daerah rawan penyakit malaria ada baiknya mencegah penyakit tersebut dengan meminum obat-obatan khusus. Upaya pencegahan malaria umumnya menggunakan jenis obat yang sama dengan obat yang digunakan untuk mengobati malaria. Obat-obatan ini biasanya bekerja dengan lebih baik sebagai pencegah karena akan langsung membunuh parasit yang baru memasuki tubuh manusia. 
 
Salah satu yang bisa dikonsumsi adalah obat Klorokuin. Obat ini digunakan satu kali seminggu selama dua minggu sebelum tiba di daerah dengan intensitas malaria tinggi, kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi obat tersebut selama empat minggu setelah meninggalkan daerah tersebut. 
 
Anda dapat mengecek risiko Anda tertular penyakit di kalkulator ini!