Gejala MERS sempat membuat takut orang-orang di Indonesia. Pada awal 2015 lalu sempat ramai berita tentang balita yang diduga terjangkit penyakit MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona virus). Setelah dilakukan observasi selama dua minggu di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Jakarta, ternyata balita tersebut negatif dari penyakit MERS CoV.[1] Hal ini tentu melegakan, tapi bukan berarti tidak ada ancaman penyakit MERS CoV sama sekali di Indonesia. Sebab intensitas bepergian orang Indonesia ke daerah terjangkit penyakit MERS terus meningkat.
MERS CoV adalah penyakit yang biasa ditemukan pada hewan dan kemudian menginfeksi manusia. Berawal dari infeksi hewan ke manusia, penyakit MERS CoV kemudian bisa menular dari manusia ke manusia. Beberapa gejala MERS adalah demam, batuk, dan napas pendek-pendek.[2] Bila ada tanda-tanda tersebut, khususnya setelah bepergian ke daerah yang banyak terjangkiti penyakit MERS, Anda harus periksa ke dokter. Namun bagi Anda yang masih sehat dan takut tertular penyakit MERS, tak perlu khawatir berlebihan. Ada beberapa cara sederhana untuk mencegah MERS menulari Anda. Berikut langkahnya:
Cuci tangan
Rajin cuci tangan menggunakan sabun ternyata tidak hanya mengurangi risiko tertular penyakit ringan seperti influenza. Rajin cuci tangan juga terbukti efektif untuk menurunkan risiko penularan penyakit MERS. Jadi lanjutkan kebiasaan ini baik ketika di rumah maupun saat bepergian. [3]
Batasi kontak
Bila Anda bepergian ke luar negeri, khususnya negara yang terindikasi ada gejala MERS, batasi kontak dengan orang-orang yang terkena penyakit pernapasan dan batasi kunjungan ke rumah sakit yang menangani penyakit MERS. Bila Anda mengalami keluhan batuk, pilek, panas, dan keluhan pernapasan, segera hubungi dokter dan sampaikan riwayat perjalanan Anda. [4]
Periksa dokter sebelum bepergian ke daerah terjangkit
Bila Anda memiliki riwayat penyakit paru-paru, hipertensi, jantung, dan lainnya dan akan bepergian ke luar negeri, periksakan dulu kesehatan Anda ke dokter. Mintalah nasihat dokter dan bawalah obat yang diberikan oleh dokter.[5] Selain itu, dokter mungkin juga akan memberikan suntikan atau obat tertentu sebagai antibodi untuk mencegah Anda tertular. Anda juga bisa bertanya tentang cara pencegahan penyakit MERS lainnya dengan ahli kesehatan Futuready.