Apple juga dikabarkan sudah mendaftarkan layanannya ini ke berbagai perusahaan komersial seperti Target, Expedia, United Airline, dan lain-lain. Sementara itu untuk retailer, mereka harus terlebih dahulu mengintegrasikan Apple Pay di dalam sistem pembayaran mereka.
Banyak yang memprediksi bahwa Apple Pay ini bisa menjadi pesaing berat PayPal yang merupakan ‘rajanya’ pembayaran online saat ini. Hal ini disebabkan karena pembayaran melalui Apple Pay terlihat lebih mudah daripada menggunakan PayPal. Bahkan kemungkinan besar, sebagian website yang sekarang menggunakan PayPal akan menawarkan Apple Pay sebagai pilihan tambahan untuk setiap transaksi pembayaran. Namun, seperti yang dilansir ArsTechnica, nampaknya PayPal bukanlah satu-satunya pesaing Apple Pay karena bulan kemarin saja Android telah meluncurkan layanan sejenis bernama Payment Request yang tersedia bagi web developer.
“Ada begitu banyak pilihan layanan pembayaran di luar sana dan para pedagang kemungkinan besar tidak akan menawarkan semuanya karena itu akan menimbulkan “NASCAR Effect” di mana shopping cart dan jendela pembayaran memunculkan banyak logo dan pilihan-pilhan yang berbeda,” Tutur Thad Peterson, Analis Senior di Aite Group. “Para pedagang kemungkinan hanya memilih satu atau dua layanan pembayaran yang dinilai paling berpotensi meningkatkan penjualan. Saya kira jika para pedagang menargetkan para pengguna Apple/iPhone maka mereka akan memilih untuk menambahkan Apple Pay …”
Pada konferensi tersebut, Apple juga mengumumkan bahwa pihaknya akan mengizinkan developer untuk membuat aplikasi pembayaran yang bisa diintegrasikan dengan iMessage seperti Square Cash. Untuk sementara ini, layanan Apple Pay baru akan tersedia di Swiss, Prancis, dan Hong Kong pada musim panas ini. Sejauh ini, masih belum ada kepastian kapan layanan ini akan tersedia di Indonesia.