Home  »  News   »  
News

Lima Raksasa Teknologi Bergabung Untuk Membuat Teknologi AI Semakin Baik

[Ilustrasi: sciencefriday.com]
Bagaimana jadinya jika para raksasa teknologi bergabung dan mendedikasikan sumber daya yang mereka miliki demi kepentingan publik? Faktanya, Google, Facebook, Microsoft, Amazon, dan IBM telah bergabung untuk membuat kerja sama di bidang artificial intelligence (AI).

Kelima perusahaan yang tergabung dalam organisasi nirlaba bernama Partnership on Artificial Intelligence to Benefit People and Society ini bertujuan untuk “mempelajari dan merumuskan praktik terbaik pada teknologi AI, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang AI, dan berperan sebagai platform terbuka untuk mendiskusikan AI dan pengaruhnya pada individu dan masyarakat.” Ketika ditanya apakah organisasi ini dibentuk sebagai badan untuk melobi pemerintah, pihaknya menekankan bahwa mereka tidak ada niat ke arah sana. Yang jelas, mereka akan fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi artificial intelligence yang bersifat transparan, terbuka, dan adil.


Jika diperhatikan, kelima perusahaan teknologi ini memang sudah memiliki proyek AI-nya masing-masing. Google dengan teknologi DeepMind, IBM dengan Watson, Amazon dengan voice assistant Alexa, dan Microsoft dengan Cortana-nya. Tidak ketingggalan, Facebook juga tengah giat mengembangkan teknologi artificial intelligence-nya yang telah tertanam pada fitur face recognition maupun News Feed Facebook. Bahkan, baru-baru ini juga CEO Facebook Mark Zuckerberg bertekad untuk mengembangkan sistem smart home yang berbasis AI.
Namun, banyak orang yang bertanya-tanya mengapa Apple dan proyek nirlaba Elon Musk, OpenAI, tidak bergabung ke dalam organisasi ini ini. Kabarnya, mereka sebenarnya antusias dengan adanya proyek ini, namun tetap saja belum ada kabar apakah mereka akan turut bergabung.

Untuk saat ini, yang menjadi anggota dari organisasi ini di antaranya adalah senior scientist Google Research Greg Corrado; direktur divisi machine learning Amazon, Ralf Herbrich, technical fellow Microsoft, Eric Horvitz; kepala tim Facebook Artificial Intelligence Research (FAIR), Yann LeCun; research scientist IBM, Francesca Rossi; dan salah seorang co-founder dan kepala divisi artificial intelligence Google DeepMind, Mustafa Suleyman.