Home  »  News   »  
News

LiquidSky 2.0 Beta Mungkinkan Penggunanya Main Game PC Lewat Smartphone Android

Memainkan game PC menggunakan LiquidSky [Foto: LiquidSky]
Secara konsep, pembahasan teknologi dalam artikel ini mungkin agak terbalik dengan apa yang lebih lumrah sering dilakukan oleh para gamers di seluruh dunia, di mana biasanya para gamers yang ingin mencoba game smartphone maupun game dari konsol tertentu bisa menggunakan emulator supaya bisa dimainkan lewat PC. Namun kali ini berlaku sebaliknya, karena selama smartphone Anda memiliki spesifikasi yang mumpuni atau sesuai dengan standar kebutuhan dari suatu game PC, maka Anda bisa menginstal plus memainkannya dari ponsel.

Adalah aplikasi LiquidSky 2.0 yang terhitung tanggal 11 Juli 2017 kemarin sudah live dan bisa Anda coba mengunduhnya di Google Play Store lewat gawai Android. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi terbaik untuk memainkan game PC lewat smartphone.

Secara harfiah sebetulnya aplikasi ini punya konsep terbalik, dengan emulator kebanyakan. LiquidSky 2.0 justru akan menjadikan smartphone Anda untuk bisa melakukan (seakan-akan) emulasi pada game PC yang Anda miliki. LiquidSky kemudian akan memberikan username yang unik serta memungkinkan para penggunanya untuk bisa mengunduh banyak games yang sudah ada lewat beberapa kanal, seperti Storefront, Steam, dan Blizzard, dan sebagainya. Dan menurut artikel yang kami kutip dari Engadget, para pengguna LiquidSky 2.0 memungkinkan untuk memainkan game dengan kualitas grafik dan visual effect 8-bit hingga high definition sekalipun.


Sekarang, lumrah kalau muncul pertanyaan ini di benak Anda: bagaimana bisa game PC dimainkan lewat smartphone? Bisa saja. Pasalnya, mekanisme dari LiquidSky 2.0 sendiri menggunakan sistem streaming lewat cloud, sehingga Anda bisa memainkan game PC Anda seperti Grand Theft Auto maupun yang terbaru seperti Overwatch menggunakan smartphone yang Anda bisa dapatkan lewat konfigurasi LiquidSky.

LiquidSky secara mekanisme menggunakan infrastruktur cloud yang dimiliki oleh IBM, yang kemudian masuk ke pusat data di seluruh dunia secara Realtime untuk memungkinkan supaya para mengunduh dari aplikasi tersebut bisa memainkan game lewat smartphone mereka. Bisa dibilang apa yang dilakukan oleh LiquidSky ini agak mirip dengan apa yang sudah dilakukan oleh OnLive sebelum diakuisisi oleh Sony. OnLive, yang aktif pada mulai tahun 2010 hingga tahun 2015, juga memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi lewat game yang eksis di cloud.

Sayangnya, bisa saja potensi risiko yang dimiliki oleh OnLive sebelum servis mereka dihentikan pada tahun 2015 yang lalu juga bakal menular ke LiquidSky. Salah satu kendala yang paling sering dialami oleh OnLive atau yang bagi beberapa user dianggap hal terburuk dari layanan tersebut adalah lag yang cukup parah. Lag ini sendiri bervariasi dan sebenarnya tak melulu salah vendor, karena kelancarannya juga tergantung dari kondisi koneksi para user saat mengakses Onlive.

Walau begitu, CEO LiquidSky Ian McLoughlin, optimistis dengan karyanya ini. Ia bahkan sesumbar LiquidSky punya potensi user yang besar hingga mencapai jutaan. Namun sementara, game yang bisa dimainkan baru Lego Star Wars dan Lego Batman.

LiquidSky 2.0 Beta secara esensial merupakan penyedia jasa streaming dan para penggunanya nanti lebih direkomendasikan untuk bisa menggunakan koneksi internet rumah maupun kantor yang jauh lebih stabil daripada paket data. Hal ini bisa jadi dimaksudkan supaya para penggunanya bisa jadi lebih nyaman dan tidak mengalami lag maupun disconnect saat memainkan game mereka.

Jika Anda berminat mencoba layanan dari LiquidSky, ada beberapa paket yang bisa dipilih. Versi gratisannya memungkinkan Anda punya cloud storage 100GB dengan durasi penyimpanan selama tiga hari saja. Sebagai gantinya, Anda harus merelakan layar gawai diisi oleh pop-up iklan. Layanan premium dari LiquidSky sendiri dimulai dari harga Rp133 ribuan.