Menurut laporan Asia One, ribuan iPhone tersebut diselundupkan dari pabrik atas arahan dari seorang manajer senior bernama “Tsai” yang memegang divisi uji coba handset. Diduga ada delapan karyawan pabrik Foxconn di Shenzhen yang terlibat ke dalam pencurian iPhone 5 dan iPhone 5S ini. Unit iPhone yang dijual sebenarnya bukan untuk diperjualbelikan. Seharusnya, setelah selesai diuji coba, unit iPhone tersebut langsung dibuang. Tindak kriminalnya ini pun terungkap setelah Foxconn melakukan audit internal terhadap perusahaan itu. Pihak yang berwenang menginformasikan bahwa iPhone curian itu dijual antara tahun 2013-2014. Karena andilnya pada kasus ini, mantan manajer senior Foxconn bernama “Tsai” ini terancam hukuman penjara maksimal selama sepuluh tahun.
Ini bukanlah yang pertama kalinya Foxconn menghadapi kasus yang berhubungan dengan masalah keamanan. Meskipun Foxconn mengklaim pihaknya memiliki keamanan tingkat tinggi, terbukti masih sering adanya bocoran mengenai produk Apple yang belum keluar di pasaran. Jika Anda masih ingat, iPhone 7 yang baru keluar saja sudah ‘bocor’ beberapa hari sebelum hari peluncurannya yang resmi. Selain masalah keamanan, perusahaan Taiwan yang memperkerjakan kurang lebih satu juta orang pekerja ini sering mengalami kasus-kasus lain yang tidak kalah seriusnya. Beberapa tahun terakhir ini saja, Foxconn harus menghadapi kasus-kasus seperti kebakaran, ledakan maut di pabriknya, hingga kasus bunuh diri yang menjamur di kalangan karyawannya.