Home  »  News   »  
News

Maret 2017, Google Akan Matikan Penyunting Peta Map Maker

[Foto: Flickr.com/activefree]
[Foto: Flickr.com/activefree]
Google dikabarkan akan segera mematikan Map Maker, sebuah fitur online yang memungkinkan pengguna di seluruh dunia berkontribusi untuk melengkapi data di Google Maps. Menurut laporan Techcrunch Rabu, 9 November 2016, Google mengumumkan dalam forum online mereka bahwa fitur yang telah ada sejak 2008 tersebut akan “dipensiunkan” pada Maret 2017 mendatang.

“Pembaruan ini merupakan kesempatan bagi kami untuk fokus menyediakan fitur penyuntingan terbaik dan kesempatan untuk memoderasi (muatan) dalam Google Maps, baik pada versi desktop dan mobile,” tulis Google dalam pernyataan tersebut.

Untungnya, pengguna Google Maps masih bisa berkontribusi untuk menambahkan detail pada peta digital tersebut melalui program Local Guides, atau Pemandu Lokal, yang kini sedang digodok oleh Google.

Map Maker [Gambar: Retno Wulandari]
Map Maker [Gambar: Retno Wulandari]
Local Guides dianggap sebagai versi modern dari Map Maker, yang menawarkan seperangkat alat untuk memungkinkan pengguna mengirimkan pembaruan pada peta di Google Maps, yang kemudian akan ditinjau oleh moderator sebelum disahkan. Tujuan awal diciptakannya program ini adalah untuk melengkapi peta Google Maps dengan detail-detail mengenai jalan dan tempat di daerah pelosok yang pada umumnya belum terpreservasi dengan mendetail dalam peta-peta yang ada.


Walaupun tujuannya mulia, sayangnya Map Maker yang mendapat feed secara crowdsourced ternyata memberi banyak masalah pada Google. Jika Anda ingat, pada 2015 lalu Map Maker telah digunakan untuk “menodai” Google Maps dengan gambar karakter robot hijau Android (salah satu bisnis milik Google) yang melecehkan logo Apple. Karena kasus memalukan itu, raksasa digital tersebut terpaksa mematikan Map Maker untuk sementara. Selain itu, Map Maker juga telah digunakan sebagai alat untuk melakukan serangan spam dan suntingan cabul di dunia maya.

Ketika Map Maker tengah berjuang untuk memulihkan diri dari serangan-serangan tersebut, Google memutuskan untuk mengembangkan program Local Guide pada Februari 2015, yang kemungkinan sejak awal memang direncanakan untuk mengganti fitur lama tersebut.

Program Local Guide tersebut, yang digadang-gadang sebagai versi Google untuk Yelp Elites, kini mengundang relawan untuk berkontribusi pada Google Maps. Setiap kontribusi akan “dihadiahi” poin, reward, hingga undangan untuk menghadiri acara-acara spesial perusahaan dan akses eksklusif di awal peluncuran fitur-fitur baru. Selain itu, kontributor bisa mendapat poin dengan berbagai cara, diantaranya menulis ulasan, menambah atau menyunting tempat-tempat, mengunggah foto, dan sebagainya.

Fitur-fitur sophisticated Map Maker, termasuk fitur untuk mengedit jalan, akan digabungkan dengan fitur Local Guide sebagai persiapan penutupan Map Maker pada 2017 mendatang. Jika fitur-fitur telah siap, Anda bisa melihatnya di Map Maker Help Forum dan di situs LocalGuidesConnect.com.

Sebagai bagian dari persiapan, mulai hari ini, 9 November 2o16, suntingan-suntingan yang telah di-submit ke Google Maps tak lagi bisa dimoderasi melalui Map Maker. Menurut keterangan dari Google, tujuannya adalah untuk melancarkan dan mempercepat waktu publikasi suntingan-suntingan tersebut.

Penutupan Map Maker dinilai masuk akal, mengingat fungsinya yang tumpang-tindih dengan Local Guides. Penutupan ini juga diharapkan akan mencegah aksi spam dan masalah kekerasan dunia maya, dengan adanya sistem baru untuk penyuntingan dan peninjauan sebelum suntingan layak untuk dirilis.

Google, seperti raksasa teknologi lainnya, sering melakukan penutupan program dari waktu ke wakty. Selain Google Map Maker, perusahaan tersebut telah menutup Project Ara, Pixate, dan aplikasi launcher Chrome untuk Windows, Mac, dan Linux.

Google sendiri sering melakukan “pembersihan besar-besaran” atas aplikasi dan program buatan mereka. Namun belakangan ini, perusahaan tersebut terkesan lebih suka menutup program dengan diam-diam, seperti ketika Google mematikan situs hiburannya, Google Showtimes pada 1 November 2016 lalu.