Home  »  News   »  
News

Masih Pakai Twitter? Berikut Fakta-Fakta Unik Tentang Medsos Favorit Anda Itu

[Foto: pexels.com]
Twitter yang lebih identik dengan alat pengirim pesan serta pembagi gambar yang singkat padat dan jelas memang harus diakui menurut popularitasnya semenjak tahun 2014. Sempat booming pada tahun 2007 hingga tahun 2011, platform berlogo burung biru itu merupakan alternatif yang sangat baik bagi para pengguna Facebook yang lelah dengan makin panjang dan banyaknya deskripsi-deskripsi konten yang diunggah di sana.

Media sosial yang kini dinakhodai oleh Jack Dorsey itu di sisi lain juga memberikan satu model interaksi sosial media yang berbeda sama sekali daripada Facebook. Karena selain bentuknya yang singkat, hanya dengan 140 karakter, Twitter lebih mengajarkan secara tidak langsung supaya para penggunanya bisa menyampaikan informasi dan berinteraksi tanpa boros kata. Di samping itu, Twitter dengan sifatnya yang real-time menawarkan cara tersendiri untuk mendapatkan informasi secara cepat tentang apa pun di pelbagai belahan dunia.

Tapi ternyata tahun 2015 tercatat bahwa pengguna Twitter mengalami peningkatan sekalipun tidak terlalu ekstrem seperti yang dimiliki oleh Instagram. Bolehlah mereka berbangga, karena ternyata Twitter masih diperhitungkan oleh para warganet yang mengidamkan interaksi cepat dan singkat ala Twitter. Beralihnya kursi kepemimpinan kembali ke Jack Dorsey, salah seorang kreator Twitter, dari Dick Costolo juga membuka harapan baru. Dengan dipegang Dorsey yang tahu luar dalam karakter hingga keunggulan dan kelemahan Twitter, perusahaan yang didirikan pada tahun 2006 ini pun bermimpi untuk bisa lebih baik, termasuk secara pendapatan maupun jumlah pengguna yang aktif setiap harinya.


Terlepas dari fluktuasinya selama 10 tahun lebih, ada beberapa fakta penting dan unik yang diunggah oleh Omnichore Agency mengenai kehidupan sosial media dengan logo burung yang sedang “ngoceh” ini. Berikut beberapa fakta tersebutL

  1. Twitter memiliki pengguna yang beragam, tapi 37 persen dari pengguna Twitter merupakan warganet yang berusia di antara 18 hingga 29 tahun. Sementara 25 persen lainnya berusia di antara 30 hingga 49 tahun. Artinya secara demografis, Twitter adalah wadahnya anak-anak muda.
  2. Secara finansial, Twitter sendiri memiliki saham yang bernilai hingga 16 miliar USD, di mana dari value milik Twitter itu sendiri dihimpun dari hasil periklanan yang 88 persennya diraup dari pengguna Twitter mobile, bukan dari website.
  3. Setidaknya hingga kuartal ke-3 tahun 2016, pendapatan kotor Twitter mencapai angka 616 juta USD, meningkat dibandingkan pendapatannya tahun 2015 pada kuartal yang sama yang hanya meraup 569 juta USD.
  4. Setidaknya kini, satu dari dua orang warganet memiliki account Twitter.
  5. 21 persen pengguna dari Twitter merupakan user yang berasal dari Amerika Serikat, dan sisanya adalah warganet yang menggunakan Twitter di luar Amerika Serikat.
  6. Hingga awal tahun 2017, Twitter memiliki kurang lebih 317 juta pengguna di seluruh dunia. Yang sayangnya jumlah itu masih tidak sampai sepertiga dari pengguna yang dimiliki oleh Facebook, terlepas dari jumlah user dua media sosial ini yang akun asli ataupun hanya kloningan atau palsu.
  7. Dari 10 media sosial terpopuler di Indonesia, Twitter menempati peringkat ketujuh dengan persentase pengguna 11 persen. Posisinya masih jauh di bawah BBM dengan populasi pengguna 19 persen, tapi masih di atas Instagram yang baru digunakan 10 persen dari seluruh warganet Tanah Air.

Kira-kira, dengan kondisi seperti sekarang, apakah Anda optimistis Twitter masih bisa bertahan sebagai platform yang revolusioner sejak era digital tiba?