Home  »  Review   »  
Review

Memahami Cara Kerja Ad Extension dalam Iklan Digital

[Ilustrasi: google.com]
Sebagai digital marketer, tool seperti Google AdWords tentu bukan suatu hal yang asing. Hal ini dikarenakan hampir semua marketer memang menggunakan AdWords sebagai salah satu channel paling praktis dan efektif untuk menjalankan campaign. Google AdWords merupakan salah satu produk andalan dari Google yang digunakan untuk Search Engine Marketing. Meski saat ini penggunaan Social Media sebagai channel marketing juga sedang marak dilakukan oleh para digital marketer di seluruh dunia, tetapi faktanya lebih dari 50% consumer masih datang melalui mesin pencari. Artinya, potensi untuk Search Engine Marketing masih sangat luas, terutama untuk menjangkau consumer yang masih dalam proses riset untuk menentukan produk apa yang ingin dibeli.

Search Engine Marketing (SEM) bisa dikatakan sebagai metode gampang-gampang susah. Dibilang gampang karena penggunaannya cukup praktis. Selain itu, Google sebagai penyedia tools untuk SEM menyediakan berbagai tutorial maupun kursus bersertifikat kepada para usernya. Namun, tidak bisa dianggap sepele juga karena membutuhkan ketelitian dan kejelian untuk mengoperasikan sebuah campaign melalui tool AdWords, terutama jika campaign tersebut berukuran raksasa dengan ribuan atau bahkan jutaan kategori produk.


Dalam SEM, text ad adalah jenis iklan yang paling umum digunakan oleh user. Di beberapa negara, untuk kategori produk tertentu orang menggunakan Google Shopping. Namun, di Indonesia sendiri, produk ini belum benar-benar diluncurkan meski sudah ada wacananya akan dilaunching di tahun 2017 ini, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengiklan tertinggi di Google dan sedang bergeliat di bidang e-commerce.

Meski paling populer digunakan di Indonesia, tetapi menggunakan SEM khususnya dengan jenis text ad memiliki banyak tantangan, salah satunya dalam memenangkan kompetisi. Seperti kita tahu, Google AdWords memiliki berbagai aturan tersendiri mengenai iklan ini, di antaranya adalah mengenai Ad rank yang memungkinkan iklan kita tetap muncul pada kolom pencarian dengan posisi unggul. Untuk memenangi kompetisi ini, rupanya tak hanya bisa dilakukan dalam bentuk bid yang tinggi, tetapi juga dapat diraih dengan cara-cara lain seperti menambahkan Ad extension.

Bagaimana Ad extension bekerja dalam sebuah iklan?

Google akan menampilkan Ad extension pada kondisi-kondisi yang memenuhi berbagai syarat tertentu. Dalam satu buah iklan, ada satu atau lebih Ad extension yang bisa dimunculkan. Ini tergantung pada beberapa syarat yang harus terpenuhi seperti yang telah disinggung sebelumnya. Syarat ini mencakup Ad rank dalam sebuah iklan. Untuk dapat menampilkan iklan yang maksimal berikut dengan Ad extensionnya, pastikan Anda telah membuat formula yang tepat mengenai jumlah bid dan juga kualitas ad copy yang Anda tulis.

Menampilkan Ad extension pada sebuah iklan teks memberikan peluang lebih banyak CTR karena user tidak hanya diberikan satu opsi. Ibaratnya, jika text ad biasa hanya menampilkan satu buah headline, URL, serta deskripsi singkat, dengan Ad extension, user dapat melihat informasi yang lebih detail. Misalnya saja mengenai profil perusahaan, kontak perusahaan, maupun informasi barang atau jasa lain yang relevan dengan apa yang mereka cari. Hadirnya berbagai pilihan ini biasanya termasuk dalam jenis Sitelink extension.

Mengenai biaya sendiri, Anda tidak perlu khawatir karena Google telah menentukan bahwa biaya untuk Ad extension ini sama jumlahnya dengan jumlah CPC yang telah Anda pilih. Jadi, dengan berbagai peluang yang ditawarkan, tak ada salahnya jika mulai sekarang Anda memastikan semua text ad Anda telah memiliki Ad extension. Selamat mencoba dan bereksplorasi!