Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Membuat Konsumen Membeli Tanpa Harus “Terang-Terangan” Menjual

[Foto: marketingworld.net]
Tidak hanya perusahaan kecil saja, banyak perusahaan raksasa juga yang tidak begitu mahir dalam seni mendapatkan pembeli tanpa menjual produk mereka. Sebagian besar perusahaan akan mencoba berbagai cara untuk menjual dan terus menjual produk mereka tanpa mengetahui (atau tidak peduli) dengan pola belanja konsumen di luar sana. Yang mereka harapkan hanyalah setelah mereka promosi di media sosial, halaman web, maupun blog, akan ada pembeli yang datang. Setelah berbulan-bulan mencoba, mereka akan sadar bahwa cara yang mereka coba ternyata tidak begitu membuahkan hasil. Bahkan ada yang gagal dan gulung tikar.

Sebagai pembeli, saya juga tidak menyukai orang terus-terusan menjual produk. Lihat saja status terbaru individu atau perusahaan itu di halaman media sosialnya, tidak ada benda lain selain barang yang akan dijualnya. Jika ia terus-terusan menampilkan gambar dan katalog di situ, saya akan dengan cepat scrolling ke bawah untuk melihat status orang lain. Dengan begini, saya tidak perlu dipusingkan dengan status ‘jualan’ itu. Lalu, bagaimana caranya mendapatkan pembeli tanpa perlu menjual? Maksud saya sebenarnya bukannya tidak boleh menjual produk, tetapi lebih baik jika Anda menjual secara tidak langsung dengan bercerita. Inilah cara-cara yang dapat Anda lakukan agar konsumen tidak merasa tertekan.

Ceritakan kelebihan produk Anda dengan contoh. Tidak masalah apakah Anda ingin menceritakan kelebihan produk Anda dengan tulisan blog, visual, maupun video, tetapi pastikan Anda tidak terang-terangan menjual. Anda juga harus ingat mungkin konsumen Anda tidak punya daya nalar setinggi Anda, jadi cerita Anda harus menggunakan kata-kata dan kalimat yang mudah dipahami. Cerita Anda juga perlu disusun seperti sebuah cerita dari pengalaman seseorang, dan bagaimana individu ini dapat mengubah hidupnya atau menyelesaikan masalahnya dengan kelebihan produk Anda. Jangan ceritakan tentang produknya, tetapi kelebihannya.


Ceritakan bagaimana produk Anda bisa menjadi solusi. Ini akan membuat para konsumen lebih terbuka, dan membuat mereka mengingat bahwa mereka pun mempunyai masalah serupa dengan individu yang Anda ceritakan. Dengan ini, mereka dapat mendalami masalah dan lebih memahami individu itu. Jika mereka kini lebih terbuka dan memahami situasi, mereka mungkin akan lebih tertarik dengan produk Anda tanpa menjualnya dan memberi tekanan pada konsumen.

Ceritakan apa yang mereka dapat dari produk kita. Jual manfaat kepada konsumen, ceritakan apa yang akan mereka dapat dari produk Anda. Biarkan mereka berpikir dan membayangkan apa yang akan terjadi setelah mereka membeli produk Anda. Gunakan blog dan tuliskan kelebihan-kelebihan ini dalam bentuk cerita. Anda juga dapat menggunakan video pendek dan gambar untuk meningkatkan pengaruh.

Ceritakan bagaimana produk Anda dibuat. Kebanyakan konsumen ingin mengetahui bagaimana Anda membuat atau menyediakan produk dan jasa Anda. Mereka mempunyai rasa ingin tahu. Manfaatkan kesempatan ini untuk bercerita kepada mereka apa yang sebenarnya Anda buat, bagaimana produk atau jasa Anda dibangun dengan lebih rinci, dan ‘bawa’ mereka ke dalam perusahaan Anda. Dengan cara ini, mereka akan berpikir bahwa perusahaan Anda adalah suatu perusahaan yang up-to-date, open-minded dan transparan. Secara tidak langsung, Anda akan dilihat sebagai perusahaan yang transparan dan jujur.

Biarkan kualitas kerja dan harga berbicara. Anda harus merasa yakin dengan kualitas produk dan jasa Anda, dan harga yang ditawarkan. Jadi, lebih baik jika Anda menampilkan kualitas kerja dan harga lebih awal dan terbuka agar para konsumen tahu berapakah harga yang akan mereka bayar jika berminat. Tanpa penawaran harga, para pelanggan mungkin akan lebih ‘takut’ untuk menghubungi Anda. Jadi jangan biarkan ketakutan ini ada dan mempengaruhi potensi kemungkinan mereka membeli.

Setiap pelanggan ingin membeli manfaat yang Anda jual, dan mereka membelinya karena percaya kepada Anda, bukan semata-mata karena produk atau jasa yang Anda sediakan. Jadi jangan menjual, buatlah sesuatu agar mereka datang membeli.

Tulisan ini adalah kontribusi dari Azleen Abdul Rahim, seorang blogger pemasaran digital di azleen.com, dengan penyesuaian standar LABANA.id