Setelah menjalani rutinitas bekerja, tak ada salahnya melepas stres dengan menonton film di bioskop berdua dengan pasangan atau hang out bersama teman-teman di kafe. Namun, banyak orang yang tanpa sadar mengeluarkan biaya untuk hiburan secara berlebihan, bahkan sampai menguras lebih dari 50% penghasilannya.
Menurut Prita Ghozie, Perencana Keuangan dari ZAP Finance, dana hiburan biasanya tidak dialokasikan dalam anggaran keuangan. Tanpa perencanaan di awal, banyak orang kebablasan dalam menggunakan dana tersebut. Bila dari awal tidak ditentukan dalam anggaran bulanan, biaya hiburan biasanya diambil dari dana operasional rumah tangga. Bahkan, biaya hiburan didapat berutang melalui kartu kredit.
Agar tak sampai berlebihan dalam menggeluarkan dana hiburan, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Kurangi frekuensi
Menekan dana hiburan bisa disiasati dengan mengurangi frekuensinya. Bila Anda menonton di bioskop atau makan di restoran hampir setiap hari, kurangi menjadi tiga kali dalam seminggu. Jika memungkinkan, pilih tempat hang-out yang harganya lebih terjangkau. Dengan menghemat pengeluaran untuk kebutuhan ini, Anda bisa menyisihkan dana untuk menambah simpanan darurat. Cek dana darurat yang Anda perlu persiapkan, di sini.
2. Rancang anggaran hiburan
Alokasikan dana hiburan dalam anggaran keuangan yang Anda buat setiap bulan. Sisihkan maksimal 10% dari penghasilan Anda untuk kebutuhan ini.
3. Buatlah rekening khusus
Siapkan satu rekening untuk dana hiburan yang terpisah dari rekening operasional rumah tangga maupun kebutuhan lain. Pastikan rekening ini bisa diakses oleh pasangan, sehingga Anda dan pasangan bisa saling mengingatkan jika dana yang dikeluarkan melewati saldo yang disepakati bersama.
4. Hindari pemakaian kartu kredit
Usahakan membayar dengan kas tunai atau gesek tunai. Jika ada tawaran diskon menarik dari kartu kredit, pastikan Anda membayar lunas saat jatuh tempo tagihan.
5. Disiplin menerapkan rencana
Upayakan agar disiplin menerapkan rencana anggaran hiburan yang telah Anda buat. Hati-hati terhadap godaan untuk mengeluarkan dana hiburan, terlebih saat jatahnya sudah habis.