Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengapa Berbagi Foto Liburan di Instagram dan Facebook Adalah Ide Buruk

Berbagi foto di Instagram saat liburan berbahaya
Berbagi foto di Instagram saat liburan berbahaya [Foto: Shutterstock]
Waktu liburan memang merupakan waktu yang sangat spesial, baik liburan tersebut ala backpacker atau liburan mewah, liburan sendirian, atau bersama pasangan dan keluarga. Saat berlibur, pastinya Anda mendatangi tempat-tempat eksotik dengan pemandangan indah, atau kota-kota dengan arsitektur menawan. Mengambil foto dan selfie sudah jadi aktivitas wajib. Lalu apa setelah Anda berhasil mengumpulkan selusin foto di ponsel? Tentu Anda membaginya di media sosial.

Memasang foto liburan di media sosial seperti Instagram memang sudah jadi kebiasaan, khususnya untuk milenial. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Mei oleh perusahaan keamanan siber Webroot, hampir 60 persen generasi milenial memposting rencana perjalanan dan liburan mereka secara online. Generasi baby boomer lebih sedikit yang melakukannya. Hanya 29 persen baby boomer yang berbagi rencana perjalanan mereka di media sosial.

Kalau Anda mengambil foto liburan yang sangat bagus—pemandangan indah, figur Anda tampak kurus dan cantik/tampan—tentu sangat menggoda untuk memasangnya di Instagram. Wajar jika Anda ingin membagi pengalaman liburan—atau membuat teman-teman Anda cemburu—dengan berbagi foto liburan di Instagram. Tapi melakukan hal seperti itu bisa memancing hal-hal yang tidak diinginkan.

Banyak orang menyarankan untuk tidak memasang foto liburan di Instagram, khususnya setelah apa yang terjadi pada aktris Hollywood, Hillary Duff, yang rumahnya dirampok baru-baru ini.

Waktu itu Duff sedang berlibur di Kanada, saat dia mengunggah sejumlah foto dirinya dan anaknya menikmati liburan yang indah. Tapi saat dia pergi, jendela rumah wanita berusia 29 tahun di Beverly Hills dilaporkan dipecah dan perhiasannya dicuri.

Us Weekly melaporkan bahwa foto dan video liburannya mungkin telah “menginformasikan” kepada pencuri bahwa rumahnya kosong, sebelum terjadi perampokan. Sejumlah selebriti lainnya telah dirampok baru-baru ini saat mereka berada di luar kota. Mungkin yang paling terkenal, Kim Kardashian dirampok di bawah todongan senjata di sebuah hotel di Paris pada bulan Oktober.

Pada saat itu, pihak berwenang mengatakan bahwa dia mungkin menjadi target perampokan, karena posting di media sosialnya yang menunjukkan perhiasan mahal.


Jika Anda mengumumkan keberangkatan penerbangan Anda dari Jakarta ke Bali di Facebook, misalnya, Anda membiarkan orang tahu bahwa rumah Anda siap untuk dirampok. Setiap kali Anda check-in di Bellagio di Las Vegas, atau mengeposkan foto makanan Anda di Finns di Bali, Anda menggunakan fasilitas digital untuk mengumumkan bahwa rumah Anda kosong. Dan jika Anda memberi tag teman (yang ikut berlibur) di foto itu, Anda juga bisa membahayakan keselamatan mereka.

Berbagi foto di Facebook saat liburan berbahaya
[Foto: Shutterstock]
“Keselamatan lebih penting daripada update status,” kata Jodi R.R. Smith dari Mannersmith Etiquette Consulting di Marblehead. “Anda menyiarkan informasi ini ke khalayak luas di media sosial.”

Karena lebih banyak orang menggunakan media sosial, kemungkinan perampokan pada saat liburan adalah sesuatu yang harus diketahui pelancong. Perusahaan asuransi Amerika Allstate telah mengumpulkan saran di situsnya untuk pelancong, mendesak mereka untuk berpikir dua kali sebelum membagikan gambar di media sosial saat mereka pergi.

Jika Anda masih ingin mem-posting, perusahaan asuransi menyarankan pengguna untuk memeriksa pengaturan privasi mereka dan memastikan pos mereka hanya dilihat oleh teman, dan ingat bahwa setting “publik” umumnya berarti foto Anda dapat dilihat oleh siapa saja—termasuk orang-orang yang mungkin memiliki niat buruk. Pengguna juga didesak untuk membatasi bagaimana orang lain memberi hashtag mereka di setiap foto, membatasi info yang berkaitan dengan liburan hanya kepada teman di jaringan Anda. Selain itu, berhati-hatilah jika Anda berencana untuk “memeriksa” aplikasi berbasis GPS di depan umum.

Tentu saja, bersikap hati-hati bukan berarti Anda harus berhenti mengambil foto liburan dan mem-postingnya untuk berbagi dengan teman Anda. Ini artinya Anda harus mempertimbangkan untuk menunggu sampai Anda berada di rumah terlebih dahulu untuk mem-postingnya (dan menggunakan hashtag #latepost misalnya). Selain itu, jangan check-in di Facebook di bandara, juga jangan berbagi foto tiket pesawat atau rencana perjalanan Anda. Tapi memang harus diakui, keseruan “update realtime” nya jadi hilang.