Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengatasi Penyakit Lambung

Salam kenal Dokter,

Saya Lili usia 35 th dan sering mengalami perut kembung. Saya sudah periksa ke dokter dan katanya asam lambung saya tinggi. Saya diberi obat namanya Gastrucid, dan setelah minum obat itu perut saya merasa enak tetapi kembali sakit ketika tidak mengkonsumsi obat dan asam lambung saya kambuh lagi. Yang ingin saya tanyakan apakah ada alternatif lain selain minum obat maag karena saya merasa obat-obatan tersebut tidak efektif kembali.

Terima kasih,

Lillynia Erny

 

Dear Ibu Lillynia,

Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan. Keluhan Anda saat ini adalah perut kembung dan telah terdiagnosa oleh dokter Anda sebelumnya terdapat peningkatan asam lambung.

Dalam dunia medis, penyakit lambung yang mengakibatkan peningkatan asam lambung disebut dengan gastritis, yaitu peradangan yang terjadi pada lapisan luar lambung.

Berikut adalah gejala penyakit lambung (gastritis):

  • Nyeri ulu hati.
  • Nyeri perut kiri atas.
  • Mual.
  • Kembung.
  • Muntah.

Jika sudah terjadi erosi atau pengikisan pada dinding lambung, maka akan terdapat gejala perdarahan pada lambung seperti:

  • Muntah darah.
  • BAB berdarah.
  • BAB berwarna hitam.

Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya penyakit lambung (gastritis):

  1. Asupan alkohol yang berlebihan.
  2. Muntah yang terjadi secara berulang-ulang pada saat terkena infeksi bakteri di saluran pencernaan.
  3. Kondisi psikis seperti keadaan stres atau sedang ada masalah keluarga atau berhubungan dengan masalah pekerjaan.
  4. Konsumsi obat-obatan seperti obat anti peradangan seperti aspirin dan ibuprofen.
  5. Bakteri Helicobacter pylori yaitu  suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung pada manusia.
  6. Usia. Semakin bertambah usia risiko terkena gastritis akan meningkat karena lapisan luar pelapis lambung akan semakin menipis.

Cara-cara untuk menangani penyakit gastritis adalah:


  1. Mengkonsumsi obat seperti obat golongan antasid, obat dari golongan proton pump inhibitor atau H-2 blocker untuk mengurangi kadar asam lambung.
  2. Menghindari makanan pedas.
  3. Untuk gastritis yang disebabkan oleh H. pylori diperlukan terapi antibiotik.
  4. Hindari makanan yang bisa membuat lambung iritasi, misalnya makanan yang mengandung laktosa (terbuat dari olahan susu).

Selain melakukan pemeriksaan fisik secara langsung dengan dokter dan melakukan wawancara medis secara lengkap, cara mengetahui apakah Anda memiliki penyakit gastritis adalah dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Endoskopi. Suatu alat yang memiliki kamera yang dimasukkan melalui mulut untuk mencapai lambung untuk melihat kondisi dari pelapis lambung.
  • Sinar-X. Dokter akan menyuruh Anda untuk meminum cairan yang dinamakan barium, suatu cairan berwarna yang membuat saluran pencernaan terlihat saat dilakukan sinar-X.
  • Pemeriksaan darah. Hal ini untuk mengetahui apakah terdapat anemia.
  • Pemeriksaan H. pylori, yaitu :

           –  Tes Napas Urea (Urea Breath Test) untuk mengukur enzim urease yang ada dalam lambung yang diproduksi oleh kuman H. pylori. Petugas akan mengambil sampel napas awal pada awal tes, baik dengan meniup sejenis balon atau meniupkan gelembung ke dalam sejenis cairan. Untuk tes ini, pasien akan menelan sebuah kapsul yang berisi obat yang mengandung urea, lalu sampel-sampel napas tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti.

          –  Tes Immunoserologic untuk mendeteksi antibodi terhadap kuman H. pylori dalam darah penderita. Tes ini dilakukan dengan pengambilan darah,

          –  Deteksi antigen fekal untuk mendeteksi kuman H. pylori yang didapatkan dalam feses. Penderita memberikan feses nya lalu feses akan diperiksan di dalam laboratorium.

Jika keluhan semakin berlanjut kami sarankan Anda untuk melakukan konsultasi secara langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam, agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini