Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengatur Keuangan Saat Menerima Klaim Asuransi Pendidikan

Mulyadi Hidayat (45) gembira menerima uang dari klaim asuransi pendidikan untuk kedua anaknya. Uang masuk perguruan tinggi bagi anak yang pertama sudah terpenuhi oleh uang asuransi tersebut. Sementara untuk membayar uang masuk sekolah menengah atas (SMA) anak keduanya juga dapat terbayarkan dari dana berlebih klaim asuransi pendidikan tersebut. Anaknya yang baru masuk SMA negeri tak memerlukan dana sebesar kakaknya yang masuk ke perguruan tinggi. Atas kondisi tersebut, Mulyadi masih mengantongi dana lebih dari klaim asuransi pendidikan yang baru di dapatnya. Mulyadi lantas mempertimbangkan untuk menggunakan dana lebih dari klaim asuransi pendidikan yang belum digunakan tersebut untuk merenovasi rumah. Tapi istrinya melarang. Istrinya menyarankan untuk menyimpan dana lebih sebagai tambahan tabungan pendidikan anak.

Kegembiraan seperti yang dirasakan oleh Mulyadi memang wajar. Menerima uang dalam jumlah relatif besar dan melebihi keperluan yang dibutuhkan memang menyenangkan. Namun, uang tersebut kadang justru jadi godaan untuk membeli barang yang kurang dibutuhkan. Pertimbangan dari istri Mulyadi memang cukup bijak. Dana yang dari awal dialokasikan untuk dana pendidikan memang sebaiknya tetap dialokasikan untuk biaya pendidikan. Misalnya, kembali disimpan sebagai tabungan pendidikan anak.


Mengapa dana pendidikan sisa sebaiknya tetap dialokasikan untuk dana pendidikan? Menurut perencana keuangan Andy Nugroho, setiap tahun dana pendidikan naik 20%. Seandainya saat ini dana masuk kuliah Rp20 juta dan anak Anda baru masuk SMA, berarti dia akan masuk kuliah tiga tahun berikutnya. Dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan 20% per tahun seperti yang dikemukakan Andy, maka ketika anak Anda masuk kuliah, biaya yang diperlukan sekitar Rp35 juta. Artinya dalam tiga tahun ada kenaikan biaya hampir dua kali lipat dari biaya sekarang (mre.co.id, 17 Februari 2015).

Bila melihat perkiraan peningkatan biaya pendidikan seperti yang dikemukakan Andy Nugroho, dana pendidikan akan  meningkat setiap tahun. Jadi, bila Anda memiliki dana pendidikan yang masih tersisa dari alokasi dana yang sudah ditentukan, sebaiknya dana tersebut disimpan lagi untuk persiapan pendidikan. Anda bisa memasukkan dana berlebih tersebut di tabungan pendidikan anak. Bisa juga dana pendidikan di asuransi tidak perlu diklaim bila tidak diperlukan. Dana tersebut akan mengendap dan bermanfaat di masa depan. Hal ini akan menguntungkan Anda, karena biaya pendidikan yang berlipat di masa depan bisa dicukupi dengan dana asuransi yang tidak Anda klaim tadi.

Untuk mengetahui bagaimana proses klaim atau tidak klaim dana asuransi pendidikan, Anda bisa berkonsultasi dengan agen asuransi Anda atau layanan pelanggan perusahaan asuransi tersebut.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga pengalaman Anda melalui kolom di bawah ini.