Home  »  Opinion   »  
Opinion

Mengenal Berbagai Tools Reporting untuk Social Media Channel

[Foto: pixabay.com]
Bagi seorang digital marketer, keberadaan tool seperti Google Analytics barangkali bukanlah suatu hal yang asing. Paling tidak, seorang digital marketer pasti familiar dengan interface maupun berbagai metrics yang ada di dalamnya. Google Analytics berperan besar dalam hal reporting, yang mana hal tersebut sangat dibutuhkan oleh digital marketer untuk memahami baik bisnis maupun customernya.

Sebagian besar bisnis mengandalkan Google Analytics sebagai satu-satunya tool untuk reporting dan memahami semua bisnisnya. Padahal, sebenarnya ada beberapa tool lain yang bisa digunakan untuk benar-benar memahami sebuah bisnis secara komprehensif.

Cross-channel marketing

Marketing lintas channel atau cross-channel marketing menjadi satu pilihan yang paling disukai oleh digital marketer di seluruh dunia. Hal itu dikarenakan cross-channel marketing memungkinkan sebuah bisnis memiliki hasil yang maksimal yang didapat dari berbagai channel. Selain paid channel seperti AdWords, ada banyak channel yang populer digunakan dalam digital marketing. Beberapa di antaranya seperti social media, content marketing, termasuk juga e-mail marketing atau bahkan influencer marketing.

Penggunaan yang kompleks dari semua channel ini tujuannya tak lain agar bisa meraih customer sebanyak-banyak dan meraih keuntungan yang lebih maksimal dalam sebuah bisnis. Tentu saja, penggunaan cross-channel marketing membutuhkan report yang komprehensif. Meski pada akhirnya Google Analytics sebenarnya mampu menyajikan data yang lengkap, tetapi dengan didukung berbagai tools reporting, hal itu akan membuat kita mendapatkan insight yang lebih banyak dan lengkap.

Social media marketing analytics


Social media menjadi salah satu channel marketing paling populer akhir-akhir ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pengguna media sosial naik secara signifikan dari waktu ke waktu. Social media yang pada awalnya hanya digunakan sebagai wadah untuk berjejaring di dunia maya, kini semakin kompleks fungsinya. Salah satunya sebagai channel untuk proses marketing.

Tak heran jika kemudian social media analytics kini dibutuhkan secara khusus untuk memahami customer yang didapat dari channel media sosial. Dalam social media channel, digital marketer dapat memposisikan sebuah bisnis dan terhubung langsung dengan para customer. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai metrics, di antaranya shares, komentar, follower growth, dan conversions.

Data perihal keempat metrics ini dapat dikoleksi melalui masing-masing analytics yang tersedia, misalnya saja Facebook Fanpage Analytics atau Twitter Analytics. Namun, apabila proses pengoleksian data tersebut dirasa terlalu rumit, kita bisa menggunakan tools tambahan yang akan memudahkan proses reporting. Berbagai tools tambahan ini mungkin akan diperlukan apabila kita mengelola akun dalam jumlah yang banyak atau besar.

Misalnya saja, Followerwonk. Dengan menggunakan tool ini, kita dapat mengetahui followers pada Twitter yang kita kelola berikut dengan aktivitasnya. Tak hanya itu, Followerwonk juga menyajikan data yang dapat kita gunakan untuk menganalisis akun kompetitor dari bisnis yang kita jalankan serta mengetahui seberapa berpengaruh followers yang kita miliki terhadap performa bisnis. Selain Followerwonk, ada juga beberapa tools lain yang bisa kita gunakan untuk membuat report yang kompleks dari berbagai jenis social media. Misalnya saja Cyfe, Quintly, atau SproutSocial.

Masing-masing tools tersebut memiliki berbagai fungsi yang akan sangat memudahkan kita dalam membuat report social media yang kita kelola. Dengan Quintly misalnya, kita dapat membuat dashboard personal kita sendiri dan menetapkan KPIs untuk kemudian memantau apakah performa media sosial kita sudah seperti yang kita harapkan atau belum. Quintly bisa kita gunakan untuk memantau data lintas akun seperti misalnya Facebook, Instagram, atau bahkan LinkedIn.

Dengan menggunakan berbagai tools untuk reporting ini, insight yang kita dapatkan tentu akan semakin banyak dan kompleks. Dengan berbekal data-data tersebut, tentunya marketer diharapkan dapat membuat rencana-rencana strategis dalam proses digital marketing.