Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengenal Bloatware dan Cara Untuk Menghapus atau Menonaktifkannya

[Foto: androidguys.com]
Satu hal yang sering dikeluhkan oleh pengguna Android adalah adanya bloatware. Bagaimana tidak, seringkali ketika kapasitas penyimpanan handphone penuh, pengguna tidak bisa ‘menumbalkan’ aplikasi-aplikasi bawaan yang sudah terpasang sejak awal. Padahal, banyak sekali aplikasi-aplikasi bawaan tersebut yang sebenarnya tidak begitu digunakan.

Apa itu bloatwareBloatware seringkali diartikan sebagai aplikasi bawaan yang sudah terpasang sejak awal dari pertama kali Anda membeli sebuah smartphone. Tapi, jangan salah. Tidak semua aplikasi bawaan adalah bloatware, sebut saja misalnya Google Play Store. Meskipun merupakan aplikasi bawaan, tapi tanpa adanya Google Play Store Anda tidak akan bisa mengunduh aplikasi-aplikasi Android untuk smartphone Anda. Ada juga aplikasi lain seperti Clean Master yang sebenarnya akan sangat berguna untuk membersihkan dan mempercepat performa smartphone Anda. Jadi, hati-hati dalam menentukan mana yang termasuk bloatware dan mana yang bukan.


Beberapa contoh aplikasi bloatware yang aman untuk dihapus di antaranya adalah aplikasi pengunduh nada dering, penyimpanan cloud (pada bidang ini lebih baik gunakan aplikasi seperti Google Drive atau Dropbox), pengunduh wallpaper, dan sebagainya.

Bagaimana cara menonaktifkan atau menghapus bloatwareAda dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melalui menu pengaturan Android dan melalui aplikasi pihak ketiga. Saya akan membahas satu persatu-satu cara ini.

  • Melalui menu pengaturan pada Android. Masuk ke dalam menu Settings atau Pengaturan pada smartphone Anda, kemudian buka menu Apps. Pilih aplikasi yang ingin Anda nonaktifkan, kemudian tekan tombol Disable yang ada di sisi kanan atas layar. Anda akan mendapat peringatan bahwa akan bermasalah jika Anda menonaktifkan aplikasi tersebut, tapi tidak apa-apa karena Anda hanya akan menonaktifkannya. Setelah itu, pilih OK. Jika terjadi masalah, Anda bisa kembali ke halaman ini dan mengaktifkan kembali aplikasi tersebut. Setelah berhasil menonaktifkan aplikasi tersebut, tekan juga tombol Clear Data dan Force Stop. Jika aplikasi yang Anda maksud tidak memiliki opsi Disable, maka Anda harus menghapus/menonaktifkannya dengan aplikasi pihak ketiga.
  • Melalui aplikasi pihak ketiga. Opsi ini hanya berlaku bagi ponsel yang sudah di-root saja. Gunakan aplikasi seperti System App Remover untuk menghapusnya. Dalam aplikasi ini, terdapat filter untuk memisahkan aplikasi mana yang aman untuk dihapus dan tidak akan mengganggu sistem ketika dihapus.