Home  »  Review   »  
Review

Mengenal Custom Dimensions dan Custom Metrics di Google Analytics

[Ilustrasi: lynda.com]
Google Analytics menjadi salah satu tool wajib yang harus dikuasai oleh seorang digital marketer. Google Analytics merupakan salah satu produk andalan Google di dunia marketing. Tool ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai analisis user atau customer baik online maupun offline. Google Analytics merangkum semua data yang kita butuhkan dari beragam channel, baik itu dari website, app, maupun social media. Tak hanya menyajikan data, Google Analytics juga memberikan insight kepada digital marketer mengenai customer mereka, meliputi customer behavior, user flow, dan lain-lain.

Dalam penggunaannya, Google Analytics biasanya diintegrasikan dengan tool lain seperti AdWords. Dalam hal ini misalnya, Google Analytics dapat membantu advertiser mengetahui performa tiap-tiap kata kunci, website apa saja yang dituju oleh customer mereka, hingga mengetahui performa keseluruhan campaign. Google Analytics memiliki berbagai tools yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimisasi proses campaign di dunia digital marketing.

Salah satu tool yang wajib dipahami oleh para digital marketer, kaitannya dengan penggunaan Google Analytics tentunya adalah reporting. Hal ini dikarenakan report adalah satu kunci penting dari keberadaan Analytics itu sendiri untuk membantu digital marketer memahami bisnis.

Dimensions dan Metrics di Google Analytics

Setiap report dalam Google Analytics terdiri dari dimensions dan metrics. Dimensions merupakan suatu atribut dari data. Sebagai contoh, nama kota, jenis browser yang digunakan, page, dan lain-lain. Sementara, metrics merupakan pengukuran kuantitatif dari sebuah data. Misalnya saja Sessions dan Pages/Session. Metric Sessions merupakan total angka keseluruhan dari sessions. Sementara metric Pages/Session merupakan jumlah rata-rata dari page yang dikunjungi atau dilihat oleh user setiap session.

Custom Dimensions dan Custom Metrics

Dalam membuat report di Google Analytics, kebanyakan digital marketer umumnya mengganti atau menambah dimensions yang tidak tersedia secara default di Google Analytics, inilah yang disebut sebagai custom dimensions. Artinya, user bisa bebas mengatur dan membuat sendiri report berdasarkan dimensions dan metrics yang diinginkan.

Custom dimensions sebenarnya tidak begitu berbeda dengan default reporting yang disediakan oleh Analytics. Hanya saja, istimewanya, dalam custom dimensions dan custom metrics, user dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang tidak secara otomatis terlacak oleh Google Analytics. Custom dimensions dan custom metrics memungkinkan Anda selaku digital marketer untuk membuat report berdasarkan kombinasi data-data dari Analytics maupun non-Analytics. Sebagai contoh, Anda membuat report berdasarkan data Customer Relationship Management (CRM) yang notabene bukan berasal dari data Analytics itu sendiri. Custom dimensions dapat muncul sebagai primary dimensions dalam custom reports. Tetapi, dalam report yang standar, Anda juga bisa menambahkannya sebagai Segments atau secondary dimensions.


Contoh lain, situs ini sendiri (LABANA.id), menggunakan Google Analytics untuk memantau kunjungan. Secara default, Google Analytics tidak bisa menampilkan data kategori tulisan apa saja di LABANA.id yang paling banyak dikunjungi, dalam periode waktu tertentu. Tapi, setelah menambahkan Custom Dimension kategori tulisan, maka sekarang data tersebut tersedia di Google Analytics.

[Contoh Report Google Analytics untuk Custom Dimensions – LABANA.id]

Proses Konfigurasi Custom Dimensions dan Custom Metrics

Perlu diketahui bahwa Custom Dimensions dan Custom Metrics ini tersedia baik untuk website, maupun untuk aplikasi mobile (Android dan iOS). Namun, sebelum memulai custom reports, Google mensyaratkan beberapa hal agar custom dimensions serta custom metrics ini bisa tersedia dalam tools Anda. Misalnya saja untuk aplikasi mobile, harus disupport dengan Google Analytics SDKs for Android dan iOS v2.x atau lebih tinggi. Untuk website, harus menggunakan analytics.js, dan juga Measurement Protocol.

Custom dimensions dan custom metrics juga membutuhkan beberapa setup terlebih dahulu di akun Analytics Anda serta pada tracking code yang Anda gunakan. Baru setelah beberapa hal ini terpenuhi, proses untuk custom dimensions bisa dilakukan.

Secara umum ada empat tahapan dalam custom dimensions atau custom metrics ini, yakni:

1. Configuration yaitu proses di mana Anda mendefinisikan custom dimensions atau metrics sesuai dengan keinginan Anda meliputi index, nama, serta properti lain yang dibutuhkan seperti scope dalam dimensions dan metrics yang ingin Anda buat.

2. Collection yakni proses di mana Anda mengirim custom dimension atau metrics yang telah Anda tentukan ke tools Analytics.

3. Processing adalah ketika data Anda diproses menggunakan custom dimensions dan custom metrics yang telah Anda tentukan serta diolah lebih lanjut oleh tool Analytics.

4. Reporting yaitu proses Anda membuat report menggunakan custom dimensions dan juga customer metrics dalam user interface yang dimiliki oleh Analytics. Keempat proses ini barangkali memiliki beberapa detail proses yang berbeda tergantung pada scope apa yang Anda pilih. Tetapi, secara umum, keempatnya merangkum semua proses custom reporting yang melingkupi custom dimensions serta custom metrics yang telah Anda pilih.

[Lokasi konfigurasi Custom Definitions di Google Analytics – LABANA.id]