Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Mengenal Penyebab dan Gejala Vertigo

Oleh : dr. Dayen Tri Rejeki Herdiana 
 
 
 
Vertigo atau yang disebut juga dizziness dan giddiness adalah gejala pusing yang bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari gejala ringan hingga yang cukup berat. Vertigo bisa ditandai dengan rasa pusing seperti kepala berputar dan penglihatan terbalik. Akibatnya penderita merasakan pusing, hingga tidak mampu bangun atau berdiri. 
 
Definisi dan Gejala Vertigo 
Vertigo adalah kondisi yang dialami ketika seseorang merasa tubuhnya bergerak atau berputar (vertigo subjektif); bisa juga ia merasa benda sekelilingnya berputar atau bergerak (vertigo objektif) yang disertai rasa mual dan hilangnya keseimbangan. 
 
Vertigo berasal dari bahasa latin “vertere” yaitu memutar. Vertigo termasuk ke dalam gangguan keseimbangan yang dirasakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, perasaan seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik. 
 
Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa menit dan bisa juga berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa tetap berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. 
 
Penyebab Vertigo 
Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. 
 
Vertigo bisa disebabkan kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba. 
 
Penyebab umum dari vertigo: 
• Keadaan lingkungan (motion sickness): vertigo bisa terjadi saat melakukan perjalanan jauh, misalnya naik kendaraan baik darat, laut, maupun udara. Kondisi jalan yang berliku dan mabuk laut bisa menjadi salah satu penyebab munculnya vertigo. 
• Penggunaan obat-obatan, seperti gentamisin dan konsumsi alkohol yang berlebihan. 
• Kelainan sirkulasi: transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler. 
• Kelainan di telinga 
  1. Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo) 
  2. Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri 
  3. Herpes zoster
  4. Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga) 
  5. Peradangan saraf vestibuler 
  6. Penyakit Meniere 
• Kelainan neurologis 
  1. Sklerosis multipel 
  2. Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya 
  3. Tumor otak 
  4. Tumor yang menekan saraf vestibularis
 
Diagnosa Vertigo 
Sebelum memulai pengobatan, berikut beberapa diagnosa yang dijalani pasien: 
 
• Gerakan Mata: Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. 
 
Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam memperjelas diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam telinga. 
 
• Uji Keseimbangan 
Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup. 
 
• Tes Pendengaran 
Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran. 
 
• Pengambilan Sampel 
Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang. 
 
• Angiogram 
Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak. 
 
• Pemeriksaan Lainnya 
Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. 
 
Pengobatan Vertigo 
Pada prinsipnya pengobatan vertigo tergantung kepada penyebabnya. Tapi umumnya, vertigo ringan bisa diobati sbb: 
o Meklizin 
o Dimenhidrinat 
o Perfenazin 
o Skopolamin 
 
Yang harus Anda perhatikan, semua obat di atas bisa menimbulkan rasa kantuk, terutama jika dikonsumsi oleh orang usia lanjut. Khusus skopolamin, obat tersebut dapat berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Skopolamin dalam bentuk plester kulit memiliki efek mengantuk yang paling sedikit. 
 
Jika vertigo Anda terus berlanjut, berkonsultasilah dengan dokter agar dapat memperoleh pemeriksaan lebih lanjut.