Home  »  Opinion   »  
Opinion

Mengenal Tahapan dalam UX Research

[Foto: think360studio.com]
[Foto: think360studio.com]
User experience research atau jamak disebut UX research merupakan satu tahapann penting dalam membuat suatu produk. UX research merukapan cara bagaimana seseorang akan mengetahui bagaimana sebuah produk atau jasa akan bekerja dalam dunia nyata, dengan orang-orang yang juga nyata. Proses ini merupakan tahapan di mana kita akan mengetahui sejauh mana kebutuhan dari para user yang akan menggunakan produk dengan kemampuan kita untuk mendesign produk tersebut sesuai kemauan pasar.

Ada beberapa definisi lain yang menggambarkan UX research, di antaranya (menurut Design Modo) menyebutkan bahwa UX research merupakan proses dalam memahami perilaku user, kebutuhan mereka, hingga tingkah laku melalui serangakian observasi dan metode kolektif lainnya. Secara singkat, UX research di sini maksudnya adalah proses untuk mengenali bagaimana dan apa yang dibutuhkan user terhadap suatu produk.

Setidaknya ada lima tahapan yang dibutuhkan dalam melakukan UX research ini, yakni meliputi tahapan menyusun pertanyaan hingga pengumpulan data melalui berbagai metode yang diseleksi. Kelima tahapan ini di antaranya:

1. Objectives

Objective di sini dimaksudkan untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan dilakukannya UX research. Tentu kita tidak ingin melakukan kerja-kerja yang tanpa tujuan bukan? Melalui pertanyaan dasar seperti ini, kita diajak berpikir kritis untuk mengetahui apa saja tujuan melakukan UX research. Selain itu, penting juga bagi seorang product developer maupun UX researcher untuk mengetahui dengan jelas apa yang kurang dari proses pengembangan produk ini, sehingga diperlukan UX research untuk menambal kekurangan tersebut.


2. Hypotheses

Langkah kedua adalah menyusun hipotesis, terutama untuk pertanyaan dasar seperti sejauh mana kita memahami kebutuhan user. Di tahap ini, berbagai asumsi bisa saja muncul karena hal tersebut yang akan mendorong untuk proses UX research ini benar-benar terjadi.

3. Methods

Yang tak kalah penting setelahnya adalah menentukan bagaimana metode yang akan kita pakai untuk melakukan user research. Mana bagian yang perlu kita jalankan, dan mana yang tidak. Pemilihan metode ini sangat tergantung pada kemampuan seorang UX researcher dalam mengolah data. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan berapa banyak waktu yang dimiliki serta UX researcher yang tersedia.

4. Conduct

Setelah itu barulah melakukan proses pengumpulan data. Proses pengumpulan data ini bisa dari berbagai sumber. UX researcher bebas untuk menentukan pilihan jenis data yang akan dipakai. Apakah data tersebut bersumber dari sumber data primer, atau sekunder. Apakah data tersebut datang dari hasil survey atau wawancara langsung. Intinya proses pengambilan data ini bisa dikatakan tidak lepas dari jenis metode yang dipilih untuk melakukan UX research.

5. Synthesize

Terakhir, adalah menyimpulkan hasil dari pengolahan data untuk menjawab pertanyaan di tahap pertama. Kesimpulan ini nantinya juga akan menjadi dasar untuk improvisas produk yang sedang dikembangkan. Apakah memang menuntut untuk dilakukan perubahan total, atau cukup menambal bagina-bagian tertentu yang dirasa kurang.

Melakukan UX research memiliki nilai yang cukup penting dalam pengembangan sebuah produk. Hal ini dikarenakan sebagai product developer, kita dituntut untuk memahami kebutuhan user. Kita dituntut untuk tahu apa yang user inginkan melalui produk yang kita ciptakan. Dengan begitu, tanpa pemaksaan pun, user akan dengan senang hati menggunakan produk yang kita tawarkan. Nilai lain yang tak kalah penting adalah bagi sebuah bisnis, yakni UX research bermanfaat untuk meningkatkan revenue karena produk yang ditawarkan memiliki peranan penting dan cukup signifikan di mata user. Dengan melakukan UX research, kita dapat mengetahui bagina mana saja yang perlu untuk diubah dan mana yang harus dipertahankan untuk kelangsungan bisnis.