Home  »  News   »  
News

Menjelang Peluncuran Satelit Asgardia, 7.700 Orang Indonesia Mendaftar Jadi Warga Negaranya

Satelit pertama Asgardia diluncurkan November ini
Ilustrasi. [Foto: Shutterstock]
Hanya dalam beberapa bulan, Asgardia—yang memproklamirkan diri sebagai negara antariksa dan dinamai berdasarkan kota dalam Mitologi Nordik—akan memiliki satelit pertamanya yang dilempar ke orbit oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Dilansir EarthSky, satelit tersebut akan memuat data pribadi Asgardian, atau “warga negara” Asgardia. Satelit Asgardia-1 dijadwalkan diluncurkan dalam sebuah misi NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) November ini. Minggu, 23 Juli 2017 lalu, pihak Asgardia mengatakan bahwa tes yang dibimbing oleh NASA telah berhasil dilakukan dengan satelitnya.

Baterai dan sistem tenaga satelitnya telah diuji NASA. Satelit tersebut telah melewati kedua uji getaran, simulasi getaran selama peluncuran, dan uji ruang vakum, yang dirancang untuk memastikan satelit tetap bertahan dalam ruang hampa udara.

Semua ini adalah langkah penting menuju rumah masa depan di ruang angkasa bagi sekitar 1,5 juta orang, jika impian insinyur dan pengusaha Rusia Igor Ashurbeyli menjadi kenyataan. Dia bukan satu-satunya yang percaya pada misi Asgardia. Situsnya memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia untuk mengajukan kewarganegaraan ganda antara negara Asgardia di luar angkasa dan negara asal mereka di Bumi.

Negara antariksa pertama di alam semesta itu ternyata telah menarik minat warga Indonesia. Banyak warga Indonesia yang mendaftar jadi warga negara Asgardia. Hingga hari Rabu, 26 Juli malam, sudah ada 7.764 warga Indonesia mendaftarkan diri ke negara antariksa yang namanya diambil dari kota di mana Dewa Thor dari Mitologi Nordik tinggal itu.


Sebanyak 84 persen warga Indonesia yang mendaftar dari warga negara Asgardia laki-laki. Sedangkan 16 persen sisanya perempuan. Jumlah tersebut dapat dilihat langsung di situs resmi Asgardia.

Daftar warga negara Asgardia
Data warga negara Asgardia per hari Rabu 26 Juli pukul 11.36 WIB. [Gambar: Screenshot Asgardia.space]
Negara yang tercatat “menyumbang” warga terbanyak yang mendaftar sebagai warga Asgardia adalah Turki, dengan 41.413 warga. Di urutan kedua ada Cina (39.325), disusul Amerika Serikat (34.067). Indonesia menjadi negara di urutan kedelapan yang warganya paling banyak mendaftar ke Asgardia.

Hingga minggu ini, lebih dari seperempat juta orang dari seluruh dunia telah mendaftar untuk bergabung.

Saat ini, Asgardians tengah sibuk mengunggah data pribadi ke situs web, sehingga data mereka ikut terbawa oleh Asgardia-1. Mereka juga telah menandatangani sebuah undang-undang dasar dan sekarang meratifikasinya, dan juga membentuk pemerintah dan kementerian luar negeri pertama, seperti Kementrian Keuangan, Ilmu Pengetahuan, Urusan Luar Negeri, Keadilan, Perdagangan dan Perdagangan. Asgardians mengatakan bahwa mereka pada akhirnya akan memiliki mata uang, parlemen dan undang-undang mereka sendiri—sama seperti masyarakat di Bumi.

Negara antariksa tersebut juga berharap bisa menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Misi negara antariksa itu salah satunya adalah untuk melindungi Bumi dari puing-puing ruang angkasa dan meteorit. Artinya, Asgardia berharap bisa mengembangkan dan memelihara perisai asteroid.

Negara ini juga ingin menyatukan sekelompok orang dalam kedamaian dan memberikan akses data terbuka ke semua negara.

Saat ini, hanya segelintir negara yang memiliki teknologi untuk meluncurkan wahana antariksa dengan sukses. Asgardia mengatakan akan mengejar tujuannya dengan kerja sama dari Amerika Serikat, Rusia, Kanada dan Rumania.