Dalam postingan blognya, Microsoft menuliskan:
“Bayangkan jika di masa depan Anda tidak perlu bersusah payah membongkar direktori, dokumen, atau email perusahaan Anda hanya untuk mencari ahli hukum pajak ternama di perusahaan Anda, misalnya. Anda cukup berkomunikasi dengan AI yang akan menggunakan kemampuan machine comprehension Maluuba untuk segera merespon permintaan Anda. Alih-alih hanya memberikan dokumen sesuai dengan pencocokan kata kunci, AI tersebut dapat menjawab pertanyaan Anda secara aman dan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap isi dokumen dan email perusahaan Anda.“
Selain mengakuisisi perusahaan tersebut, Microsoft juga merekrut Yoshua Bengio—seorang pelopor di bidang deep learning sekaligus penasihat Maluuba—untuk menjadi penasihat divisi AI di Microsoft. Tidak hanya itu saja, co-founder Maluuba Sam Pasupalak dan Kaheer Suleman juga akan menjadi bagian dari Microsoft.
Seperti yang dikutip dari The Verge, teknologi yang dimiliki Maluuba dapat diintegrasikan dengan asisten digital milik Microsoft, Cortana, untuk membantu pengguna dalam menangani aktivitas sehari-hari seperti email. Dengan sistem ini, ia tidak hanya sekedar mengetahui email yang diterima pengguna, tapi juga memahami konten yang terkandung pada setiap pesan.
“Microsoft adalah pilihan yang sangat cocok bagi perusahaan kami,” Tulis Pasupalak dan Suleman dalam postingan blognya. “Ambisi mereka untuk mendemokratisasi AI guna memberdayakan setiap orang dan setiap organisasi di bumi ini pada dasarnya sejalan dengan harapan kami terhadap penggunaan teknologi kami. Microsoft memberikan kami kesempatan untuk menawarkan produk kami kepada miliaran pengguna dan perusahaan yang bisa diuntungkan dengan adanya mesin yang benar-benar cerdas. “