Home  »  News   »  
News

Microsoft Resmi Akuisisi LinkedIn, Pendirinya Kantongi 38 Triliun Rupiah

[Foto: techcrunch.com]
[Foto: techcrunch.com]
Microsoft mengumumkan pada Senin (13 Juni 2016) lalu bahwa pihaknya telah mengakuisisi LinkedIn dengan dana sebesar $26,2 miliar (setara Rp 349 triliun.) Akuisisi ini merupakan salah satu merger di industri teknologi yang terbesar dalam periode ini. Dengan ini, raksasa software Microsoft akan memiliki pijakan yang kuat di dunia jaringan profesional online.

Langkah ini merupakan akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh Microsoft (Microsoft pernah membeli Nokia sebesar $7,6 miliar pada tahun 2013 dan Skype dengan harga $8,5 miliar pada tahun 2011), dan menandai langkah terbesar Microsoft untuk masuk ke dalam ranah jejaring sosial (Microsoft membeli Yammer dengan harga $1,2 miliar pada 2012).

LinkedIn sendiri pertama kali didirikan pada tahun 2002 dan tumbuh menjadi jaringan sosial bagi para profesional yang terbesar di dunia, dengan 105 juta pengguna aktif tiap bulannya dan lebih dari 433 juta akun. Dengan membeli LinkedIn, Microsoft bisa mengakses semua pengguna LinkedIn di seluruh dunia. Microsoft sendiri sebenarnya sudah memiliki 1,2 miliar pengguna, tapi perusahaan ini tidak memiliki saluran yang solid untuk menghubungkan antar satu pengguna ke pengguna lainnya. Selama ini, Microsoft hanya bergantung pada Facebook untuk saling terhubung. Dengan LinkedIn, Microsoft dapat menciptakan koneksi itu secara professional.

Dalam pernyataannya, CEO Microsoft Satya Nadella percaya bahwa kombinasi antara Microsoft dan LinkedIn merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kedua perusahaan dengan mengintegrasikan konten dan jaringan LinkedIn dengan komputasi cloud dan program-program dari Microsoft.


Dengan kombinasi ini, akan ada beberapa fitur baru yang bisa dihadirkan. Misalnya, newsfeed pada LinkedIn Anda akan secara otomatis menyajikan artikel yang berhubungan dengan atau berdasarkan pada proyek yang sedang Anda kerjakan. Selain itu, Microsoft Office juga dapat merekomendasikan seorang profesional yang dapat Anda hubungi melalui LinkedIn dan bisa membantu proyek atau pekerjaan Anda.

“Tim LinkedIn telah berkembang menjadi perusahaan hebat yang berpusat pada jaringan profesional di seluruh dunia,” tulis CEO Microsoft Satya Nadella di postingan blog Microsoft. “Kami bisa bersama-sama mempercepat pertumbuhan LinkedIn serta Microsoft Office 365, … mengingat tujuan kami adalah untuk memperkuat setiap individu dan organisasi di planet ini.”

Menariknya, Bloomberg juga mengabarkan bahwa Microsoft mengakuisisi LinkedIn dengan menggunakan uang pinjaman. Hal ini menimbulkan tanda tanya karena perusahaan sebesar Microsoft seharusnya sanggup mengakuisisi LinkedIn dengan uang sendiri.  Tapi nampaknya, langkah ini diambil karena Microsoft ingin mengurangi pajak perusahaan yang harus dibayarkan.

“Dunia ini memang aneh, sebuah perusahaan yang memiliki uang berlimpah lebih memilih untuk melakukan pembelian dengan cara berhutang karena mereka tidak ingin membayar pajak,” tutur Robert McIntyre, Direktur Eksekutif untuk Citizens for Tax Justice.

Reid Hoffman (pendiri Linkedin) masih memiliki 14,7 juta lembar saham ketika proses akuisisi ini terjadi. Setelah proses akuisisi ini selesai, ia akan mengantongi uang sebesar $ 2,88 miliar (sekitar Rp 38 triliun!) dari total Rp 349 triliun yang dibayarkan Microsoft.

Hoffman juga tercatat sebagai pemilik saham tipe B. Dengan saham tipe B ini, secara total ia memiliki kontrol 53% atas keseluruhan perusahaan. Dengan uang sebesar Rp 38 triliun yang siap ditransfer, tentu saja Hoffman menyetujui akuisisi ini.