Home  »  News   »  
News

Microsoft Resmi Tutup MSN China Pada Awal Juni 2016

[Gambar: cn.msn.com]
[Gambar: cn.msn.com]
Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan menutup MSN China, portal web untuk Tiongkok, pada awal bulan depan.

Perwakilan Microsoft dalam pernyatannya menyatakan bahwa Microsoft akan menutup portal MSN di Tiongkok pada tanggal 7 Juni. Tapi, Microsoft berjanji akan terus berkomitmen dengan Tiongkok dan tetap menawarkan berbagai produk termasuk Windows 10, layanan cloud untuk pelanggan, dan membuka pusat pengembangan dan penelitian Microsoft yang terbesar untuk wilayah di luar AS.


Pusat Riset & Pengembangan Microsoft untuk wilayah Asia-Pasifik berbasis di Beijing dan Microsoft mengumumkan pada bulan Desember lalu bahwa mereka sedang mengembangkan Windows 10 versi khusus untuk digunakan instansi pemerintah Tiongkok. Microsoft juga berniat untuk memperluas komputasi cloud dan bisnis software di Tiongkok. Pada bulan lalu, Microsoft mengumumkan bahwa kini mereka memiliki 65.000 pelanggan korporat untuk Microsoft Azure, meningkat dari angka 50.000 sekitar setahun yang lalu.

MSN China diluncurkan sebelas tahun lalu sebagai bentuk kerja sama antara MSN (divisi Microsoft yang memberikan layanan internet seperti Hotmail, Skype, dan Bing) dengan Shanghai Alliance Investment. Kerjasama ini menandai pertama kalinya Microsoft membangun kemitraan dengan perusahaan di Tiongkok untuk menawarkan layanan internet mobile.

Meskipun begitu, beberapa dekade terakhir ini, beberapa layanan MSN China seperti mesin pencari, artikel berita, platform microblogging, dan layanan pesan sudah tergantikan oleh perusahaan lokal seperti WeChat dari Tencent, Sina Weibo, dan Baidu. MSN Messenger, yang pernah menjadi layanan pesan paling populer di Tiongkok ketika MSN baru dibuka, telah ditutup dua tahun yang lalu.

Keputusan Microsoft untuk menutup portal MSN di Tiongkok memang masih belum jelas, namun sepertinya keputusan ini dipicu oleh regulasi baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Tiongkok terhadap perusahaan asing. Karena regulasi yang semakin ketat ini, penyedia konten online asing pun semakin sulit untuk bersaing di pasar Tiongkok. Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir ini, iBook dari Apple dan layanan streaming film yang merupakan kerja sama antara Disney dan Alibaba juga dihentikan atas permintaan dari regulator Tiongkok.