Home  »  News   »  
News

NASA Gunakan Laser Luar Angkasa Untuk Selamatkan Ekosistem Lautan di Dunia

[Gambar: nasa.gov]
Ketika mendengar kata NASA, mungkin yang pertama kali terlintas di benak Anda adalah penjelajahan luar angkasa, kolonisasi planet Mars, dan hal-hal semacamnya. Namun, jangan salah. Sebenarnya penjelajahan NASA tidak hanya terbatas dilakukan di luar angkasa saja. Mereka juga kerap kali melakukan penelitian di bidang iklim maupun lingkungan. Belakangan ini, NASA bahkan dikabarkan telah menggunakan laser luar angkasanya untuk mengukur jumlah plankton yang ada di lautan dan mempelajari siklus hidup tanaman laut di Kutub Utara. Data ini sangatlah diperlukan guna melihat hubungan antara kondisi iklim dengan ekosistem lautan.


Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cloud-Aerosol Lidar with Orthogonal Polarization (CALIOP) yang dipasang pada satelit Cloud-Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observation (CALIPSO) untuk mengukur kadar plankton melalui awan. “CALIOP mengubah persepsi kami terhadap penginderaan jauh pada lautan dari luar angkasa,” kata Chris Hostetler, seorang peneliti di NASA Langley Research Center. “Kami dapat mempelajari cara kerja ekosistem lautan yang sangat luas selama periode-periode yang sebelumnya tidak dapat kami pelajari sama sekali.”

Sebelum adanya sistem CALIOP ini, penelitian terhadap tingkat plankton hanya terbatas ketika ada sinar matahari yang mendukung proses penelitian. Namun, dengan adanya sistem yang berbasis Lidar yang tidak membutuhkan adanya sumber listrik eksternal untuk memonitor plankton, peneliti pun akhirnya dapat mengumpulkan data mulai dari pagi hingga malam, dan pada kondisi cuaca apapun. Dengan sistem ini, NASA berharap peningkatan teknologi lidar ini dapat membantu peneliti untuk bisa menghitung penyebaran plankton secara akurat. NASA juga menambahkan bahwa penelitian ini sangatlah penting untuk memahami siklus karbon di lautan, dan juga untuk mengukur dan menjaga kesehatan ekosistem lautan dunia.