Home  »  News   »  
News

NASA Perkenalkan Mixed-Reality Stasiun Ruang Angkasa untuk Latih Calon Astronot

[Foto: Shutterstock]
Walaupun biasa menangani proyek-proyek mahal terkait planet dan ruang angkasa, nampaknya NASA tak keberatan untuk mengapresiasi teknologi yang melibatkan visualisasi, walaupun banyak dari jenis teknologi tersebut yang “hanya” digunakan untuk keperluan hiburan semata.

Setelah berkolaborasi dengan Microsoft untuk mewujudkan pengalaman melihat dan berjalan di permukaan Mars bagi masyarakat sipil tahun lalu, badan antariksa Amerika Serikat tersebut kini bekerjasama dengan  Epic Games’ Unreal Engine untuk menciptakan simulator mixed reality yang bisa memberi pengalaman virtual menjelajahi stasiun ruang angkasa Internasional (ISS) bagi para calon astronot.

Untuk memenuhi syarat sebagai astronot NASA, kandidat harus melewati masa pelatihan selama dua tahun, melalui berbagai kelas intensif dan simulasi. Semuanya berguna untuk persiapan dalam menghadapi pekerjaan menjelajahi bagian-bagian pesawat luar angkasa dan stasiun angkasa luar dalam kondisi tanpa gravitasi. Selain itu, mereka juga dilatih untuk menjadi teknisi medis dalam keadaan darurat bagi satu sama lain.


Sebelumnya, pelatihan astronot melibatkan “laboratorium melayang” berupa sebuah kolam raksasa yang berisi 6,2 juta galon air, dan fasilitas “tiruan pesawat luar angkasa” NASA, yakni sebuah model pesawat ulang-alik dalam ukuran sesungguhnya, dan tiruan beberapa bagian dari ISS. Namun fasilitas fisik tersebut masih memiliki beberapa kelemahan. Dengan adanya fasilitas mixed reality yang melengkapi fasilitas fisik, para calon astronot akan punya lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka.

Seperti dilansir dari TechCrunch, Senin, 27 Maret 2017, Kompetitor Unreal Engine, Unity, juga pernah bekerjasama dengan NASA. Kedua perusahaan tersebut berkecimpung di bidang pembuatan mesin permainan komputer (game) yang telah disesuaikan untuk memproduksi aplikasi enterprise dan permainan yang berhubungan dengan virtual reality (VR). Jasa mereka telah digunakan oleh banyak pengembang permainan komputer.

Unreal Engine telah bekerjasama dengan berbagai pelanggan besar untuk permainan “yang lebih serius,” seperti dengan BMW, McLaren, IKEA, dan Lockheed Martin.

Menurut sebuah video yang dirilis NASA dan Unreal Engine baru-baru ini, sistem mixed reality yang mereka kembangkan memiliki beberapa elemen dan instrumen yang dimiliki ISS, termasuk berbagai mesin dan alat pelatihan yang bisa digunakan astronot untuk berlatih. Namun simulator ini berbeda dengan yang sebelumnya, Mission: ISS for Oculus.

Aplikasi mixed reality ISS juga membantu calon astronot merasakan bagaimana jika kaki mereka tak menyentuh tanah dengan “active response gravity offload system” yang bekerja dengan sambungan mesin robotik yang memungkinkan calon astronot merasa sedang berada dalam medan gravitasi di Mars, bulan, atau bahkan tempat yang minim gravitasi seperti ruang angkasa.

Selain menggunakan sistem mixed reality untuk melatih astronot dan insinyur untuk hidup dan bekerja di orbit ruang angkasa, NASA akan menggunakannya untuk merancang habitat baru.