Home  »  News   »  
News

Nissan: “Lelaki Sejati” Cuma Pakai Satu Pedal

Mobil Nissan [Foto: Nissan]
Para pengguna jalan maupun pejalan kaki yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia pastilah sering menjumpai beragam stiker unik di bagian belakang kaca mobil. Satu yang cukup populer adalah tempelan bertuliskan ‘Real Man Use Three Pedals’, yakni stiker dengan simbolisasi tiga buah pedal ala mobil dengan sistem transmisi manual. Kehadiran stiker itu seakan “dijawab” oleh para pencinta mobil matic yang tak mau kalah. Buktinya, mobil berstiker ‘Real Man Use Two Pedals’ juga banyak berseliweran di jalanan.

Namun, benarkah kendaraan roda empat masa depan adalah yang hanya punya dua pedal layaknya mobil matic keluaran terbaru seperti sekarang? Walau tak secara gamblang menjawab pertanyaan tersebut, Nissan mengindikasikan bahwa hal tersebut salah.

Karena lewat kutipan dari Tech Radar, disebutkan bahwa meminimalisir jumlah pedal yang ada di bawah pengemudi merupakan salah satu misi utama yang bakal dilakukan pabrik otomotif dari Jepang itu di masa depan. Lewat teknologi Nissan Leaf yang didapuk sebagai ujung tombak untuk menggaet para pengguna mobil elektrik di beberapa negara utamanya di Eropa, Nissan jelas-jelas berusaha untuk menunjukkan bahwa mobil masa depan akan semakin sederhana berkat konsep sistem pedal tunggal itu.


Inti dari mekanisme penggunaan single pedal ini adalah supaya pengemudinya bisa melakukan akselerasi, rem, maupun jalan mundur hanya dengan menggunakan satu buah pedal saja. Penggunaannya sederhana pula. Apabila pedal ditekan, maka mobil akan berakselerasi layaknya pedal gas biasanya. Nah, untuk mengurangi kecepatan dari akselerasi mobil tersebut, pengemudi hanya perlu mengangkat kaki mereka dari pedal secara perlahan. Sementara jika ingin menghentikan laju mobil, lepaskan saja pedal sepenuhnya. Fungsi ini juga berlaku untuk penghentian laju mendadak.

Ada beberapa alasan mengapa Nissan yakin teknologi yang mereka sebut juga dengan e-pedal ini akan diadopsi massal beberapa tahun ke depan. Pertama, mekanisme penggunaan single pedal ini sekilas terasa amat simpel dan sederhana, terutama bagi penggemar mobil dengan transmisi automatic ataupun CVT. Selain itu Nissan juga berkeyakinan bahwa teknologi pedal ini mampu membuat pengemudinya lebih bisa “menyatu” dengan mobilnya.

Hanya saja, pengendara yang lebih terbiasa dengan transmisi automatic maupun transmisi manual pasti perlu penyesuaian supaya terampil memakai teknologi ini. Karena seperti saat diterangkan Nissan lewat videonya, bahwa saat pedal ditarik secara total, maka mobil akan benar-benar berhenti. Namun saat hendak melajukan mobil, hal ini akan sedikit banyak menyusahkan mereka yang lebih terbiasa menggunakan kopling manual, di mana sesekali pengendara pasti akan melepaskan kakinya dari pedal gas untuk menyesuaikan kecepatan kendaraannya. Di sinilah pengguna Nissan Leaf perlu sedikit latihan dan kesabaran agar handal menggunakannya.

Yang tak kalah menarik, Nissan turut meramalkan kalau justru teknologi semacam e-pedal ini yang akan dicari oleh konsumen dan pada akhirnya diadopsi beramai-ramai. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang sudah dilakukan para pemain otomotif serta sejumlah perusahaan teknologi yang malah berlomba-lomba menjejali kendaraan dengan fitur yang dikontrol dari dashboard maupun panel-panel lain di dalam mobil. Menurut penerawangan perusahaan berumur 83 tahun itu, penggunaan e-pedal akan mencakup lebih kurang hingga 90 persen dari kebutuhan pengemudi roda empat di masa yang akan datang. Persentase sisanya baru dikuasai oleh fitur dashboard yang telah diimprovisasi.

Kira-kira, apakah para pengguna Nissan Leaf nantinya akan jumawa dan menempel stiker ‘Real Men Only Use One Pedal’? Mari kita tunggu bersama-sama.