Home  »  Review   »  
Review

Nokia 3310 Keluaran Terbaru, Nostalgia yang Sukses atau Malah tak Sesuai Harapan?

Entah karena memang memenuhi harapan banyak para penggila Nokia 3310 beberapa tahun lalu, atau karena hanya menuruti selera humor para penghuni isi website komedi 9gag yang “mendewakan” ponsel jadul itu, pada akhirnya Nokia 3310 benar-benar muncul ke permukaan. Ponsel legendaris yang sejatinya sudah mati lebih dari satu dekade silam ini banyak yang menganggap adalah hasil nostalgia yang cemerlang. Sayangnya, tak sedikit pula yang menganggap bahwa ponsel ini seperti dihidupkan secara paksa. Namun, secara netral kami menganggap bahwa Nokia 3310 yang terbaru akan tetap berpotensi menyaring pengguna dari dua sisi, baik yang ingin bernostalgia maupun mereka yang mengidamkan ponsel sekunder dan sudah muak dengan smartphone zaman sekarang.

Secara resmi, memang ponsel ini belum meluncur dan tersebar luas. Akan tetapi, kita yang berada di negara non-pasar perdana cukup beruntung karena sudah ada situs yang mengunggah review Nokia 3310, misalnya ArsTechnica.

Dari luarnya saja, handphone ini secara kasat mata lebih berkesan modis dan modern daripada 3310 terdahulu. Sedikit banyak, reinkarnasi Nokia 3310 otomatis mengurangi nuansa retro yang selama ini diagung-agungkan para penggunanya di masa lalu. Dengan bentuk yang dominan kurva, tempurung tutup baterai yang mengkilap agak glossy, serta bentuk keypad yang cukup membulat seakan menegaskan bahwa ponsel ini diperuntukkan bagi penggunanya yang tergolong millenials.

Keypad huruf dan angka yang bentuknya nyari sama dengan 3310 klasik, mungkin bagi beberapa orang menjadi nilai emosional tersendiri. Tapi di sisi lain, mereka yang dalam kesehariannya sudah terbiasa dengan smartphone yang menggunakan sistem keyboard QWERTY, bisa jadi butuh adaptasi sebentar. Walau begitu, letak tombol yang ada dirasa cukup cocok baik untuk masyarakat di Eropa dan Amerika yang memiliki tangan dan jari-jari lebih besar maupun masyarakat Asia yang tangan dan jari-jarinya relatif lebih kecil. Apalagi dengan bantuan navigasi empat arah sebagai pusat kendali handphone ini, akan memudahkan usernya mengakses menu-menu yang ada.


Sementara itu, monitor dari Nokia 3310 terbaru ini menggunakan layar berukuran 2,4 inci dengan resolusi 240 X 320 piksel. Alhasil saat digunakan browsing, tampilannya cukup jelas dan tidak terlalu menyakiti mata.

Gameloft ternyata juga ikut berkontribusi. Ya, apalagi kalau bukan dengan memberikan eksistensi game Snake yang tak kalah legendaris dengan image Nokia 3310 itu sendiri. Jika Anda masih ingat terakhir kali memainkan Snake yang sudah berformat 3 dimensi, maka pengalaman memainkan game serupa pada handphone ini bakal sedikit beda. Soalnya, animasi game Snake di Nokia 3310 anyar terlihat lebih mulus.

Jika dibandingkan dengan 3310 pendahulunya, maka 3310 keluaran 2017 ini punya sisi impresi yang baik pada penampilan dan bobot. Pasalnya, seri terbaru ini terbukti jauh lebih ringan beberapa puluh gram daripada pendahulunya.

Permasalahannya adalah, dengan segala kelebihan yang sudah dimasukkan Nokia kepada 3310 terbaru ini, nyatanya masih ada beberapa fitur dan fungsionalitas yang tak jadi ditanamkan. Padahal, tak sedikit yang berharap 3310 terbaru ini lebih sempurna. Ponsel ini seperti berusaha menghindar dari koneksi internet yang cepat, karena handphone ini ternyata tidak memiliki Wi-Fi, GPS, 3G apalagi 4G. Bahkan, tak ada akses instan untuk masuk ke Facebook, yang notabene jadi wadah masyarakat semiliar umat.

Lantas bagaimana dengan kamera dari handphone ini? Jika sedari awal produsennya sudah mengeluarkan handphone ini dari rahim induknya sebagai bentuk nostalgia, maka seharusnya para konsumen juga sebaiknya tak berekspektasi tinggi. Kamera dari handphone ini hanya mengusung resolusi 2MP saja. Namun setidaknya, sistem penyimpanan cukup lega, yakni 16 MB secara default tapi dengan opsi penambahan memory card.

Entah akan seperti apa respons pasar terhadap 3310 reborn ini, tapi setidaknya satu hal yang bisa disepakati adalah Nokia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangkitkan nostalgia para pengguna 3310. Handphone ini kabarnya akan dirilis ke pasaran dengan harga kurang lebih Rp650.000. Tertarik membelinya kalau sudah resmi tersedia di Indonesia nanti?