Menurut laporan, saat ini hanya terdapat sebagian kecil dari populasi orang tunanetra yang bisa membaca huruf braille. Salah satu penyebabnya adalah tingginya harga embosser (mesin cetak khusus) huruf braille sehingga tidak setiap orang bisa mengaksesnya.
Penemuan tinta khusus ini sangatlah signifikan karena bisa menggantikan printer khusus braille yang jauh lebih mahal. Dengan tinta khusus yang dinamakan Touchable Ink ini, pencetakan huruf braille pun bisa dilakukan di lembaran kertas biasa dan dengan menggunakan printer biasa. Tinta ini juga membuka kemungkinan yang tak terbatas untuk mencetak timbul karakter non-braille seperti macam-macam bentuk dan pola.
“Penemuan ini akan membukakan dunia baru bagi orang tunanetra dan merevolusi aksesibilitas pengetahuan mereka,” Jelas Satit Jantawitar, chief creative officer JWT Bangkok. Ia juga menambahkan bahwa “Touchable Ink … dapat mempermudah kehidupan sehari-hari mereka dan memperluas peluang mereka untuk mempelajari berbagai bidang pengetahuan seperti musik, matematika, ataupun seni.”
Kini, Departemen Kimia Universitas Thammasat Thailand dan JWT Bangkok tengah dalam proses mematenkan penemuan ini.