Home  »  News   »  
News

Pengguna Kini Bisa Beli dan Hadiahkan Suvenir Starbucks via WeChat

[Foto: Pixabay.com]
Teknologi telah meleburkan berbagai fungsi dari platform-platform tertentu, seperti misalnya aplikasi chatting menjadi sebuah marketplace yang memungkinkan penggunanya membeli sesuatu, baik produk fisik maupun digital. Salah satunya adalah buah dari kerjasama antara raksasa teknologi Tiongkok Tencent, dengan jaringan kedai kopi global Starbucks.

Tencent melalui apliasi chatting-nya, WeChat, telah bekerjasama dengan Starbucks untuk membuat fitur social gifting pada aplikasi tersebut, yang rencananya akan mulai bisa digunakan awal tahun depan. Jadi pengguna WeChat akan bisa membeli dan mengirimkan produk-produk Starbucks, baik suvenir maupun minuman, kepada orang lain yang mereka inginkan.

Dalam sebuah pernyataan gabungan, kedua perusahaan mengatakan Starbucks akan menjadi merek retail pertama yang memberi pengalaman memberi hadiah sekaligus pembayaran digital melalui aplikasi WeChat di Tiongkok. Dengan kerjasama ini, pengguna WeChat di negeri tirai bambu tersebut bisa secara instan dan nyaman membelikan hadiah suvenir Starbucks kepada teman, keluarga, atau pasangan mereka.

Menurut pernyataan tersebut, platform pemberian hadiah tersebut merupakan bagian dari visi Starbucks yang ingin meningkatkan sisi digital perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan, dengan mengembangkan kanal-kanal digital, seperti aplikasi mobile Starbucks, program My Starbucks Rewards, dan media sosial.


Kamis, 8 Desember 2016, Starbucks juga telah mengumumkan bahwa pelanggan bisa membayar dengan WeChat Pay, dompet digital yang menyatu dengan akun WeChat, di 2.500 toko-toko Starbucks di Tiongkok. Pembayaran digital tanpa uang ini memungkinkan orang membeli barang dan jasa melalui perangkat genggam mereka, dan merupakan salah satu metode pembayaran paling populer di Tiongkok, dengan lebih dari 300 juta pengguna menghubungkan kartu kredit mereka dengan WeChat atau QQ, flagship service lainnya dari Tencent.

“Starbucks dan Tencent memiliki nilai-nilai yang sama untuk memungkinkan koneksi antar manusia melalui produk dan layanan yang ditawarkan kedua perusahaan, dan saya senang telah bekerjasama dengan pemimpin industri sosial dan mobile yang telah mapan dan diakui secara luas di Tiongkok,” kata CEO Starbucks China, Belinda Wong, dalam pernyataan tertulisnya.

“Persekutuan strategis ini akan mendongkrak kekuatan dari Starbucks dan WeChat untuk menciptakan sebuah platform social gifting online-to-offline yang akan mempererat hubungan dengan pelanggan kami dengan cara yang unik dan kuat. Seperti halnya Starbucks Card yang menjadi salah satu barang yang paling sering dihadiahkan di seluruh dunia, aspirasi kami adalah menjadi merek yang paling sering dihadiahkan di Tiongkok,” tambahnya.

Aplikasi mobile milik Starbucks sendiri merupakan metode pembayaran digital tersukses di Amerika Serikat. Laporan dari Sohu pada Kamis, 8 Desember 2016 menyebutkan, setiap minggunya terjadi sekurangnya 7 juta transaksi melalui aplikasi Starbucks tersebut di AS, atau sekitar 16 persen dari total transaksi melalui perangkat genggam di negara tersebut.

Kisah sukses di AS telah menghalangi Starbucks untuk menerima pembayaran pihak ketiga di Tiongkok, karena perusahaan takut pemakaian aplikasi mereka akan menurun. Di Tiongkok, kebanyakan konsumen memilih untuk memesan makan dari McDonald atau KFC melalui akun WeChat mereka daripada aplikasi mobile milik kedua merek tersebut.

Mungkinkan pengguna WeChat di Indonesia bisa juga menikmati platform social gifting Starbucks? Kita tunggu saja.