Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Penyakit Diabetes Bisa Sembuh Total?

Banyak penderita diabetes sangat pesimis akan kesembuhan penyakit mereka, namun apakah memang benar bahwa diabetes itu tidak dapat disembuhkan? Jawabannya, adalah tidak dapat dikatakan sembuh total. Tak heran, kita sering mendengar banyak informasi yang menyampaikan cara mencegah penyakit diabetes, Karena begitu penyakit diabetes muncul, maka penyakit diabetes menjadi permanen. Karena itu untuk kasus penyakit diabetes jika belum sampai terjadi mencegah adalah hal yang lebih baik daripada mengobati.

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol. Artinya, penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih berat dari penyakit awal). Dengan demikian diharapkan penderita tetap hidup normal tanpa muncul gejala diabetes yang mengganggu.

Lalu bagaimana cara menangani dan mengontrol diabetes? Untuk mengetahuinya, sangat disarankan kita harus mengenal lebih dulu apa itu kondisi diabetes.

 

Memahami Kondisi Diabetes

Diabetes melitus (DM) atau sering disebut kencing manis merupakan suatu keadaan tubuh mengalami gangguan dalam menyeimbangkan kadar gula. Pada kondisi tersebut, kadar gula di dalam tubuh penyandang diabetes berada dalam kadar yang sangat tinggi. Di dalam medis, kondisi tingginya kadar gula di dalam darah disebut hiperglikemia.

Bagaimana kadar gula darah pada penyandang diabetes dapat meningkat? Hal ini disebabkan oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin seimbang dengan jumlah kadar gula di dalam darah. Pasalnya, hormon insulin adalah hormon utama yang mengendalikan gula dari darah ke dalam sebagian besar sel-sel di tubuh. Hormon insulin dapat dikatakan memiliki tugas membawa dan menyerap glukosa (gula di dalam darah) menjadi energi.

Dari sudut pandang fungsi hormon insulin, diabetes dibedakan menjadi dua tipe, yakni:

Diabetes Tipe 1

Pada orang yang mengalami diabetes tipe 1, yang terjadi di dalam tubuhnya adalah hormon insulin gagal diproduksi oleh organ pankreas. Dengan demikian gula di dalam darah terlalu banyak dan gagal menjadi energi karena tidak cukup banyaknya jumlah hormon insulin.

Diabetes Tipe 2

Pada pasien diabetes tipe 2, apa yang terjadi pada tubuh mereka berbeda dengan diabetes tipe 1. Kondisi jumlah hormon insulin pada penyandang diabetes tipe 2 dapat dikatakan cukup menyeimbangkan jumlah kadar gula. Namun, yang terjadi adalah hormon insulin mengalami kelainan fungsi. Yakni gagal menyerap dan mengubah gula menjadi energi.

Ketika hormon insulin gagal melakukan fungsinya membantu mengubah gula menjadi energi, maka hal yang terjadi adalah kadar gula di dalam darah menjadi meningkat dan gagal menjadi energi.

 

Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Pada Seseorang

Diabetes dapat disebabkan oleh dua golongan faktor risiko, yakni:

1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

Artinya adalah terdapat beberapa keadaan tubuh seseorang yang lebih memungkinkan terjadinya diabetes pada seseorang karena faktor sejak bawaan sejak lahir dan tidak dapat di ubah. Berikut di antaranya:

  • Genetika; terdapat riwayat keluarga yang pernah mengalami diabetes semakin meningkatkan terjadinya diabetes pada seseorang.
  • Umur; faktor penuaan membuat beberapa organ mengalami penurunan fungsi. Salah satu yang paling berperan dalam diabetes adalah organ pankreas yang berpotensi mengalami penurunan fungsi memproduksi hormon insulin. Karena risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia, maka sangat disarankan jika Anda berusia >45 tahun, sebaiknya mulai rutin untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur.
  • Berat badan ketika lahir; riwayat Ibu melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau Ibu pernah menderita DM saat hamil (DM gestasional) semakin meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Sebaliknya, riwayat lahir dengan berat badan rendah (< 2,5 kg) pun memiliki risiko mengalami terjangkitnya diabetes pada saat sang bayi tumbuh dewasa.

2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

Faktor ini adalah penyebab diabetes sebagai akibat dari gaya hidup.

Faktor ini adalah penyebab diabetes sebagai konsekuensi dari gaya hidup yang kurang baik. Contohnya seperti:

  • Obesitas; berat badan berlebih sangat berisiko untuk  terkena penyakit diabetes.
  • Aktivitas fisik kurang; tubuh yang cenderung jarang olahraga, atau jarang aktif bergerak, sangat berisiko mengalami diabetes.
  • Merokok; merokok tidak hanya berbahaya bagi organ pernapasan dan jantung, tapi juga semakin meningkatkan seseorang terkena penyakit diabetes.
  • Penyakit darah tinggi;  Pada seseorang yang menyepelekan kondisi darah tinggi (hipertensi), maka besar kemungkinan dirinya dapat mengalami diabetes di kemudian hari.
  • Kolesterol tinggi; sama halnya seperti hipertensi, kondisi kolesterol yang tidak terkendali, dapat menyebabkan diabetes. Batas rata-rata ambang kadar kolesterol yang berisiko menyebabkan diabetes adalah dengan kadar HDL (lemak baik) <35mg/dL, dan kadar trigliserida > 250 mg/dL. Oleh karena itu penting adanya untuk senantiasa memeriksa kadar kolesterol Anda secara berkala.
  • Pola makan tidak sehat; Jika terlalu banyak makanan yang tinggi gula dan rendah kandungan serat maka sangat memungkinkan untuk meningkatkan risiko diabetes.
  • Kondisi polycystic ovary syndrome (PCOS); Terjadi pada wanita, ditandai dengan adanya menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang banyak (kumis, rambut di lengan, dll), dan obesitas.

Hal-hal tersebut adalah faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes. Terdapat hal lainnya yang wajib Anda cermati, yakni gejala diabetes. Karena jika gejala-gejala diabetes tersebut muncul, sudah saatnya penanganan dan cara mencegah penyakit diabetes perlu dilakukan.

 

Gejala Diabetes

Seseorang harus mewaspadai jika terdapat gejala diabetes yang paling utama berikut ini:

  • Selalu haus (polidipsi),
  • Banyak makan (poliphagi),
  • Banyak kencing (poliuri),
  • Badan selalu lemas dan berat badan menurun secara drastis, meskipun penderita makan dan minum banyak.

Lalu, apa yang dapat dilakukan jika gejala-gejala tersebut muncul? Anda dapat menyikapi gejala tersebut dengan beberapa cara berikut ini:

1. Mulailah Mencermati Kadar Gula Darah Anda

Caranya cukup sederhana, yakni cukup dengan mencermati kadar gula darah Anda. Berikut adalah cara mencermati kadar gula darah Anda:

Penentuan kadar gula darah normal dilihat dari kapan waktu pengukuran pengambilan darah, oleh karena itu terdapat nilai gula darah sewaktu (darah di ambil saat itu juga), saat puasa dan dua jam setelah makan. Berikut nilai normal masing-masing:


  • Kadar gula darah sewaktu: Perhitungan gula darah kapan saja. Nilai normal kurang dari 140 mg/dl.
  • Kadar gula darah puasa: Perhitungan gula darah yang dihitung saat puasa (delapan jam terakhir) dengan nilai normal kurang dari 100 mg/dl.
  • Kadar gula darah dua jam setelah makan: Perhitungan gula darah pada saat dua jam setelah makan dengan nilai normal kurang dari 140 mg/dl.

2. Mulailah untuk Konsultasi ke Dokter Anda

Dengan melakukan kunjungan ke dokter dan mendapatkan pemeriksaan, maka dokter akan mulai memberikan saran dan rekomendasi langkah penanganan dan pencegahan diabetes agar tidak menjadi semakin parah.

Pasalnya, jika kondisi diabetes disepelekan dan dibiarkan tanpa penanganan maka besar risiko terjadinya komplikasi penyakit
yang lebih mematikan, di antaranya seperti:

  • Gagal ginjal ringan sampai berat.
  • Mata kabur disebabkan adanya katarak atau kerusakan retina.
  • Gangguan pada saraf perifer (bagian dari sistem saraf yang didalam sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik/rabaan) dan dari (sel saraf motorik/gerakan) sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang) yang ditandai dengan gejala kesemutan, rasa kebas dan kebal pada anggota tubuh.
  • Gangguan saraf pusat (bagian dari sistem saraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang) yang dapat menimbulkan gangguan peredaran darah otak sehingga memudahan  terjadinya stroke.
  • Gangguan pada jantung berupa penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit di pembuluh darah jantung yang disebabkan adanya lemak di dalam dinding pembuluh darah.
  • Gangguan pada hati berupa timbunan lemak di hati dan kerusakan pada hati.
  • Gangguan pada pembuluh darah berupa penyakit hipertensi (darah tinggi) dan penyumbatan dinding pembuluh darah (arterosklerosis).
  • Gangguan pada saraf dan pembuluh darah dapat menimbulkan impotensi.
  • Paru–paru menjadi mudah terserang penyakit tuberculosis (TBC).

Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat dicegah. Sehingga lakukan pencegahan penyakit diabetes dan segera kenali faktor risiko yang Anda miliki. Apabila Anda memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas, segera lakukan usaha pencegahan penyakit diabetes dengan memeriksakan kadar gula darah Anda secara berkala, diet sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, dan mengontrol penyakit yang mendasari (hipertensi, kolesterol, PCO).

 

Cara Mencegah & Mengendalikan Penyakit Diabetes

Berikut cara mencegah dan mengontrol penyakit diabetes:

1. Menjaga kadar gula darah dengan cara:

  • Selalu kontrol kadar gula darah Anda dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala.
  • Minum obat secara rutin.  Obat-obatan anti diabetes berbentuk tablet (oral) atau injeksi insulin (suntikan).

2. Olahraga secara rutin dua kali dalam seminggu. Olahraga dapat membantu penderita untuk menjaga berat badan, membakar kalori, menurunkan kekebalan terhadap hormon insulin dan menjaga kadar gula darah tetap dalam keadaan normal.

3. Menjaga asupan makanan. Dilansir dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Untuk menentukan kebutuhan kalori tiap penderita diabetes secara tepat, diperlukan perhitungan untuk mempermudah penentuan diet standar yang biasanya diberikan oleh ahli nutrisi atau dokter spesialis gizi. Berikut diet standar penderita diabetes:

Pengelompokan Standar

Kebutuhan Kalori dalam Sehari

Standar I

1100 kalori

Standar II

1300 kalori

Standar III

1500 kalori

Standar IV

1700 kalori

Standar V

1900 kalori

Standar VI

2100 kalori

Standar VII

2300 kalori

Standar VIII

2500 kalori

Standar I – III               :  Untuk orang gemuk

Standar IV – V             :  Untuk orang berat badan ideal

Standar VI – VII           :  Untuk orang kurus

Untuk menentukan apakah seseorang gemuk, kurus atau termasuk kedalam kategori berat badan ideal digunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

                          Berat Badan (Kg)

IMT =   —————————————————

            Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Kategori IMT kurus :

  • Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
  • Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

2. Kategori berat badan normal : 18,5 – 25,0

3. Kategori berat badan gemuk :

  • Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
  • Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

4. Mengelola stres. Stres berperan besar dalam ketidakseimbangan gula darah. Stres dapat memicu resistensi insulin, meningkatkan berat badan, meningkatkan peradangan, dan akhirnya dapat menyebabkan diabetes.

 

Cara Penanganan Diabetes

Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Sedangkan pada diabetes tipe 2 penanganan utama dilakukan dengan cara melakukan diet dan olahraga yang teratur. Jika tidak membantu diperlukan terapi obat anti diabetes.

Keberhasilan terapi DM sangat ditentukan oleh peranan pasien dalam mengontrol dan merawat dirinya sendiri. Melalui edukasi pasien  akan mengetahui bagaimana usahanya sendiri atau peranannya dalam membantu terapi dokter.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri dalam meningkatkan keberhasilan terapi DM adalah :

  • mengatur dietnya.
  • merawat kaki sehat.
  • merawat luka.
  • menyuntik insulin sendiri.
  • mengatur porsi olahraga.
  • memonitor gula darah dan kadar gula di dalam urin.

Hal terakhir yang perlu diketahui adalah perlunya dukungan dari orang-orang terdekat kepada penyandang diabetes. Dukungan keluarga, teman ataupun relasi kepada penyandang diabetes dapat memberikan sebuah dorongan semangat untuk menjalani pola hidup sehat.

LAKUKAN PERBANDINGAN SEKARANG : Asuransi kesehatan Terbaik