Home  »  Opinion   »  
Opinion

Peran Media Sosial dalam Pembentukan Karier

[Ilustrasi: pixabay.com]
Di era internet semakin berjaya, keberadaan media sosial menjadi satu kebutuhan wajib yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Penggunaan media sosial pun kini meluas tidak sebatas pada wadah di mana kita bisa membentuk pertemanan baru, tetapi juga mendapatkan berbagai informasi yang bermanfaat. Selain itu, media sosial juga bisa menjadi semacam ‘identitas’ yang kita tampilkan kepada khalayak.

Dalam hubungan dengan dunia kerja saat ini, tentu kita semua paham bahwa keberadaan media sosial tidak mungkin bisa dilepaskan keberadaannya dari kebutuhan bisnis. Sebut saja layanan customer care. Dengan memanfaatkan media sosial, kini sebuah bisnis bisa langsung terhubung dengan customernya. Media sosial juga memungkinkan para product owner untuk mengetahui apa yang sedang diinginkan oleh usernya.

Tak cukup sampai di situ, rupanya keberadaan media sosial juga berperan besar dalam hal recruitment. Seperti telah disinggung di atas, media sosial di era digital seperti ini memang menjadi semacam identitas bagi seseorang. Melalui media sosial, recruiter dapat mempelajari karakter dari seorang candidate. Misalnya saja melalui apa saja yang ia katakan di media sosial, bagaimana ia mengungkapkan emosinya melalui kalimat verbal, hingga topik apa saja yang menjadi kesukaan dia.

Media sosial sebagai digital personal branding

Sebagian orang berpendapat bahwa kita tidak mungkin bisa menilai seseorang dari media sosialnya, karena internet memungkinkan orang untuk memberikan atau menuliskan informasi yang tidak benar mengenai dirinya. Media sosial bahkan disebut sebagai “alternative reality” di mana seseorang bisa mengabaikan kenyataan dalam hidupnya dan membuat dunianya sendiri sesuai yang dia inginkan melalui media sosialnya. Fenomena yang juga sering disebut sebagai “digital amnesia” ini kerapkali melanda orang yang menampikkan realita dalam hidupnya dengan hanya menampilkan hal-hal yang menyenangkan melalui media sosial.


Beberapa hal tersebut barangkali memang patut diwaspadai, terutama jika recruiter ingin melakukan penilaian melalui media sosial yang dimiliki oleh para candidates. Namun, yang menjadi catatan di sini adalah ketika media sosial ternyata dapat menimbulkan dampak hingga sedahsyat itu, tentu saja sebagai user kita sangat mungkin untuk memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif.

Digital personal branding merupakan salah satu hal yang paling mungkin kita lakukan menggunakan media sosial yang kita miliki. Sama seperti orang-orang menciptakan dunia mereka sendiri melalui media sosial, kita sebenarnya juga bisa “mencitrakan” diri kita seperti apa yang kita inginkan lewat media sosial. Tentu saja, karena hubungannya dengan personal branding di mana itu sangat penting bagi kita, informasi yang kita tampilkan haruslah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam dunia profesional, digital personal branding adalah satu hal yang sangat penting. Sama pentingnya dengan kita yang harus selalu meningkatkan kemampuan kita dalam berbagai bidang, memperlihatkannya pada orang lain juga menjadi keharusan.

Membuka wawasan mengenai banyak hal

Media sosial memungkinkan adanya keterbukaan dalam berbagai hal. Segala berita atau informasi mengenai berbagai topik bisa denggan mudah kita dapatkan melalui media sosial. Selain itu, media sosial juga memungkinkan kita untuk terhubung dengan banyak orang. Melalui media sosial, tidak ada sekat yang membedakan kita dengan semua orang.

Katakanlah media sosial seperti Twitter atau Instagram yang memungkinkan kita untuk bisa menyampaikan pendapat langsung ke presiden, menteri, atau orang-orang di jajaran pemerintahan lainnya dengan hanya memention. Keterbukaan dan prinsip egaliter seperti inilah yang pada akhirnya mendatangkan berbagai manfaat bagi kita dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Meski demikian keberadaan media sosial memang selalu menyimpan dua sisi. Di satu sisi, media sosial memberikan banyak kebermanfaatan yang bisa kita dapatkan dengan mudah untuk membantu kehidupan sehari-hari. Salah satunya untuk dunia kerja dan profesional seperti mendapatkan informasi, wawasan, atau bahkan melakukan personal branding. Namun, di sisi lain kita juga tidak bisa menampik bahwa keberadaan media sosial bisa menjadi ancaman yang sangat serius. Munculnya berbagai kejahatan siber, informasi palsu, hingga gangguan-gangguan mental sangat mungkin terjadi pada diri setiap penggunanya.