Home  »  Review   »  
Review

Peran Perusahaan Teknologi dalam Membasmi Nyamuk Pembawa Penyakit

[Foto: upi.com]
Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap kesehatan manusia, beberapa perusahaan teknologi asal Amerika Serikat memperkenalkan otomatisasi dan robotika yang difungsikan untuk memberantas nyamuk. Hal ini dilakukan demi menghentikan penyebaran virus Zika dan penyakit lainnya yang ditularkan nyamuk di seluruh dunia.

Salah satu perusahaan tersebut adalah Microsoft, yang bekerja sama dengan Verily, sebuah perusahaan yang berkecimpung dalam kegiatan yang bermanfaat bagi manusia. Mereka membentuk kemitraan dengan berbagai institusi kesehatan publik di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, untuk menguji beragam perangkat berteknologi tinggi.

Di Texas, Microsoft menguji perangkap nyamuk cerdas untuk mengisolasi dan menangkap nyamuk Aedes aegypti, yang dikenal sebagai pembawa virus Zika. Cara ini dilakukan sebagai keperluan studi oleh ahli serangga untuk memberikan mereka lompatan dalam memprediksi wabah.

Verily, salah satu divisi Alphabet yang berpusat di Mountain View, California, berusaha mempercepat proses mengembangbiakkan nyamuk jantan yang mandul untuk kawin dengan nyamuk betina di alam liar. Hal ini dilakukan sebagai pembatasan pengembangbiakkan spesies tersebut.

Meski butuh waktu bertahun-tahun hingga semua kemajuan yang dicapai tersedia secara luas, akan tetapi, para pakar kesehatan publik mengatakan bahwa para pemain baru ini membawa pemikiran segar untuk mengendalikan serangga penular penyakit. Karena selama ini, metode pencegahan masih sangat mengandalkan pertahanan tradisional yaitu melalui pembasmi larva dan insektisida.

Perangkat super canggih

Sejauh ini, dari 5.365 kasus Zika yang dilaporkan di Amerika Serikat, mayoritas berasal dari para pelancong yang tertular virus di tempat lain. Namun, dua negara bagian—Texas dan Florida—sudah mencatat berbagai kasus yang ditularkan oleh nyamuk-nyamuk lokal, sehingga membuatnya menjadi lahan ujian untuk teknologi baru.


Di Texas, 10 perangkap nyamuk yang dibuat oleh Microsoft beroperasi di Harris County, termasuk kota Houston. Alat-alat yang kurang lebih seukuran kandang burung besar ini menggunakan robotika, sensor infra merah, pembelajaran mesin, dan komputasi awan untuk membantu para petugas dalam mengamati secara saksama potensi adanya vektor penyakit.

Menariknya, mesin buatan Microsoft ini bisa membedakan serangga dengan mengukur fitur unik dari setiap spesies, yaitu bayangan yang dihasilkan dari kepakan sayapnya. Ketika perangkap mendeteksi nyamuk Aedes aegypti di salah satu 64 ruangnya, pintu perangkap langsung menutup.

“Mesin tersebut mengambil keputusan apakah untuk menjebak serangga tersebut dalam perangkap atau tidak,” ujar Ethan Jackson, seorang insinyur Microsoft yang mengembangkan alat tersebut.

Jackson mengatakan, uji coba yang dimulai musim panas lalu di Houston menunjukkan bahwa perangkap tersebut bisa mendeteksi nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk lain yang dari segi medis penting dengan tingkat akurasi 85 persen.

Mesin tersebut mencatat bayangan yang dibuat oleh serangga-serangga lainnya, serta kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan. Data yang ada bisa digunakan untuk membangun model-model untuk memprediksi di mana dan kapan nyamuk aktif.

Hingga saat ini, perangkap tersebut masih dalam tahap purwarupa. Namun, Ethan Jackson mengatakan bahwa Microsoft berharap suatu saat akan bisa menjualnya dengan harga beberapa ratus dolar per unit. Tujuannya adalah untuk mendorong adopsi secara luas untuk mendeteksi potensi epidemi sebelum muncul, khususnya di negara-negara berkembang.

Tawarkan alternatif selain pestisida kimiawi

Selain Microsoft, perusahaan-perusahaan lainnya juga turut serta dalam memberantas nyamuk. Mereka mengembangkan teknologi untuk menekan populasi nyamuk jantan Aedes aegypti dengan membuatnya mandul. Saat serangga jantan mandul kawin dengan serangga betina di alam liar, telur-telurnya tidak akan menetas. Strategi ini menawarkan alternatif selain pestisida kimiawi.

Oxitec, divisi dari Germantown yang berpusat di Inggris, yang merupakan bagian dari Intrexon Corp, sedang mengembangbiakkan nyamun jantan yang telah dimodifikasi secara genetik menjadi mandul. Perusahaan tersebut telah menyebarluaskannya di Brazil, dan sedang menunggu persetujuan dari pihak berwenang untuk melakukan uji coba di Florida dan Texas.

Selain itu, MosquitoMate, sebuah perusahaan rintisan yang dibentuk sekelompok peneliti di The University of Kentucky, menggunakan bakteri yang disebut Wolbachia untuk membuat nyamuk jantan mandul.