Itulah kenapa, tanpa sebuah brand yang tepat, produk akan kesulitan untuk sampai kepada konsumennya. Otomatis, hal itu juga akan mempengaruhi berbagai hal. Dari mulai pencapaian target bisnis yang tidak sesuai, hingga kehilangan arah untuk melakukan proses sales ataupun marketing.
Jika sebuah produk atau bisnis merasa ‘salah’ atau tidak tepat dari segi brand, sebenarnya itu tidak secara otomatis akan fatal. Masih selalu ada opsi untuk memperbaikinya, salah satunya melalui rebranding. Rebranding adalah sebuah proses membranding ulang sebuah produk atau bisnis dari awal. Proses rebranding bisa dilakukan dalam berbagai cara. Dari mulai hanya sekadar mengubah tagline, mengganti nama produk, memperbarui kemasan, hingga melakukan perubahan value dari sebuah produk.
Rebranding sangat mungkin dilakukan untuk sebuah bisnis, baik itu yang baru berkembang atau bahkan yang sudah stabil dan bertahun-tahun berdiri. Lagi-lagi, semua tergantung pada kebutuhan dari segi bisnis itu sendiri.
Perlukah rebranding untuk produk? Apa saja yang harus direbranding dari produk tersebut? Tentu ada banyak pertanyaan yang harus terjawab terlebih dulu sebelum mengambil keputusan untuk rebranding.
Sudahkah brand tersebut bercerita tentang produk Anda?
Lebih dari sekadar logo dan tagline, sebuah brand harusnya memiliki cerita yang ingin disampaikan pada calon customernya. Brand memiliki value dan ciri khusus yang membedakannya dengan brand lain, meskipun keduanya memiliki produk yang sama. Hal inilah yang menjadi tugas berat sebuah branding, yakni apakah prosesnya telah benar-benar sukses menyampaikan value yang ada pada produk tersebut kepada customer dan diterima dengan tepat?
Jika brand yang Anda miliki selama ini ternyata belum mampu menumbuhkan value tersendiri di hati konsumen, besar kemungkinan proses branding belum berhasil. Rebranding mungkin akan menjadi salah satu opsi yang bisa Anda lakukan. Namun, yang menjadi catatan, tentu saja Anda harus mengevaluasi semuanya. Keputusan untuk rebranding adalah keputusan yang diambil dari pertimbangan yang harus benar-benar matang, bukan asal-asalan.
Apakah proses rebranding tersebut akan menggeser value yang selama ini telah dipercayai oleh customer? Apakah hal tersebut akan menguntungkan bisnis? Atau malah sebaliknya, rebranding akan merugikan bisnis?
Tentu saja hal ini harus dipertimbangkan, mengingat rebranding sejatinya adalah proses perubahan secara total sebuah merk atau bisnis. Jika sebelumnya bisnis Anda telah stabil dan dikenal oleh customernya, tentu rebranding ini akan menimbulkan gejolak perubahan yang sangat besar. Risikonya tentu tidak sedikit. Oleh karena itu, lakukan riset yang mendalam sebelum memutuskan rebranding.
Rebranding karena perubahan value
Bagi sebuah bisnis yang telah stabil dan memiliki jumlah customer yang sangat besar, rebranding sebenarnya bukan sesuatu yang mustahil dilakukan. Rebranding justru menjadi keharusan, apabila bisnis tersebut memiliki perubahan dari segi value. Tentu dengan perubahan value pada sebuah bisnis, customer yang ditarget pun kemungkinan akan berbeda, citra yang diinginkan pasti berbeda, sehingga proses perubahan total dari segi brand diperlukan bahkan menjadi wajib.
Dalam sebuah bisnis, rebranding bisa jadi semacam titik awal dari munculnya inovasi-inovasi baru atau tanggapan secara keseluruhan terhadap perubahan zaman. Sebab, bisnis yang baik adalah bisnis yang memenuhi kebutuhan customernya. Jadi, dengan zaman yang semakin berubah, tak ada salahnya bisnis juga melakukan perubahan, termasuk melakukan rebranding.