Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Perlukah Memiliki Lebih dari Satu Asuransi?

Oleh: Prita Ghozie
Perencana Keuangan
 
Pertanyaan di atas adalah hal umum yang dipertanyakan masyarakat di Indonesia, terutama untuk mereka yang mulai memahami akan arti penting berasuransi. Proteksi atas risiko kerugian finansial akibat terjadinya suatu keadaan yang tidak diinginkan merupakan fungsi utama sebuah polis asuransi. Namun, sebenarnya berapa jumlah polis asuransi yang ideal bagi setiap orang?
 
Dalam perencanaan keuangan, asuransi menempati fungsi sebagai strategi untuk manajemen proteksi keuangan pribadi. Secara umum, proteksi yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang adalah proteksi atas risiko kerugian finansial akibat sakit, proteksi atas kerugian finansial atas kehilangan penghasilan akibat meninggal dunia, serta proteksi atas kerugian finansial akibat kecelakaan. Tiga risiko di atas secara berurutan dapat dilindungi dengan polis asuransi kesehatan, polis asuransi jiwa, dan polis asuransi kecelakaan diri. Di tulisan ini, saya akan memfokuskan pembahasan mengenai asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
 
Pertama, asuransi kesehatan. Polis asuransi kesehatan secara umum memberikan penggantian uang tunai atas biaya kesehatan seperti biaya kamar rawat inap, biaya obat, biaya dokter, serta biaya tindakan medis. Setiap orang wajib memiliki asuransi kesehatan berapa pun usianya karena risiko sakit dapat menimpa siapa saja. Itu sebabnya, asuransi kesehatan menjadi salah satu manfaat atau tunjangan yang diberikan oleh kantor kepada pegawainya.
 
Jika Anda belum memiliki asuransi kesehatan, maka tanpa ragu saya ajak Anda untuk membeli satu polis asuransi kesehatan bagi setiap anggota keluarga. Jika Anda sudah memiliki tunjangan kesehatan dari kantor tempat bekerja, maka ada beberapa evaluasi yang dapat dilakukan untuk memutuskan apakah Anda membutuhkan asuransi kesehatan tambahan. Coba lihat checklist berikut untuk membantu Anda.
 
 NoChecklist Ya/Tidak 
 1Penggantian atas biaya kesehatan 100%  
 2Perlindungan untuk seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan  
 3Perlindungan kesehatan untuk fasilitas kesehatan yang biasa digunakan termasuk di luar negeri 
 4Kemudahan klaim termasuk penggunaan fasilitas cash-less  
 
Apabila dua dari empat pertanyaan itu jawabannya •tidak•, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan tambahan. Fokuskan penambahan manfaat untuk penyakit-penyakit yang tidak dilindungi oleh asuransi kesehatan dari kantor. Misalnya, apabila penggantian kamar rawat inap hanya 80% dari biaya aktual, Anda dapat mempertimbangkan pengambilan asuransi kesehatan dengan penggantian manfaat tunjangan harian.
 
Untuk asuransi kesehatan tambahan, pastikan klaim dapat dilakukan dengan kuitansi duplikat (rumah sakit dapat mengeluarkan dua kuitansi untuk diklaim pada dua asuransi kesehatan yang berbeda). Selain itu, pastikan juga manfaat yang diberikan dapat memperluas cakupan perlindungan kesehatan bagi keluarga Anda.
 
Kedua, asuransi jiwa. Polis asuransi jiwa memberikan penggantian tunai bagi ahli waris apabila terjadi risiko meninggal dunia bagi tertanggung. Perlu digaris bawahi bahwa manfaat asuransi jiwa akan dinikmati oleh orang lain di luar si tertanggung. Itu sebabnya, tidak semua orang butuh asuransi jiwa. Misalkan, anak kecil yang belum berpenghasilan dan tidak memiliki nilai ekonomis bagi suatu keluarga, belum tentu membutuhkan asuransi jiwa. Akan lebih baik apabila fokus pembelian asuransi jiwa bagi pemberi nafkah dengan meningkatkan jumlah uang pertanggungan hingga nilai idealnya.
 
Uang pertanggungan adalah jumlah manfaat tunai yang tertera di polis asuransi jiwa yang akan dibayarkan apabila tertanggung meninggal dunia. Nilai ideal untuk setiap orang bisa berbeda-beda. Faktor penentunya termasuk besaran biaya hidup rutin anggota keluarga, jumlah aset saat ini, jumlah utang saat ini, dan potensi pengeluaran besar keluarga, seperti pendidikan dan lainnya. Anda dapat mengetahui jumlah uang pertanggungan ideal yang dibutuhkan dengan bantuan kalkulator asuransi. Lakukan evaluasi ini setiap tahun atau saat terjadi perubahan besar dalam keuangan keluarga, seperti menikah, kelahiran anak, kenaikan penghasilan, dan lainnya.
 
Beberapa kantor memberikan manfaat asuransi jiwa bagi karyawannya. Jenis asuransi jiwa yang umum digunakan adalah asuransi jiwa berjangka, biasanya berdurasi satu tahun, dan diperpanjang selama karyawan masih bekerja di kantor tersebut. Nilai pertanggungan bagi setiap karyawan dapat berbeda-beda, umumnya ditentukan oleh masa bekerja serta jumlah penghasilan tahunan, bukan dari kebutuhan setiap keluarga. Perlindungan pun berakhir saat karyawan berhenti bekerja dari kantor tersebut.
 
Dengan demikian, setiap orang dapat mempertimbangkan memiliki polis asuransi jiwa di luar yang disediakan oleh kantor tempat bekerja. Alasan pertama adalah polis asuransi jiwa akan melindungi hingga usia yang dibutuhkan, bukan hanya selama bekerja di kantor tersebut. Alasan berikutnya adalah belum tentu jumlah pertanggungan yang diberikan oleh asuransi jiwa dari kantor sesuai dengan jumlah ideal yang Anda dan keluarga butuhkan. Perhatikan bahwa biaya premi asuransi jiwa akan terus meningkat sesuai dengan usia tertanggung saat membeli polis, orang tua dan orang yang memiliki penyakit tertentu akan membayar premi yang lebih tinggi. Itu sebabnya, membeli polis asuransi jiwa di usia muda dengan durasi pertanggungan yang panjang mungkin lebih menguntungkan.
 
Nah, setelah membaca penjelasan di atas, bagaimana dengan Anda? Keputusan pembelian polis asuransi kesehatan dan polis asuransi jiwa haruslah disesuaikan dengan kondisi kehidupan dan keuangan masing-masing. Mari evaluasi manfaat asuransi yang telah dimiliki saat ini. Apabila jumlah perlindungan masih belum sesuai kondisi ideal, maka pembelian polis tambahan dapat
menjadi pertimbangan. Live a Beautiful Life!