Home  »  News   »  
News

Perusahaan Jepang Ciptakan Casing Smartphone untuk Cegah Anak-Anak Kecanduan Gadget

[Foto: Shutterstock]
Popularitas smartphone memang sudah tak terbendung. Perangkat tersebut nampaknya sudah beralih dari kebutuhan primer kepada kebutuhan primer dalam beberapa tahun terakhir ini, ketika semua orang saling terhubung secara digital. Tak terkecuali anak-anak, semua orang kini memiliki ponsel pribadi. Namun sayangnya, banyak anak-anak yang akhirnya menjadi kecanduan gadget.

Untuk memberi solusi bagi masalah kecanduan ini, sebuah perusahaan asal Jepang telah menciptakan casing atau pelindung khusus smartphone untuk membantu orang tua mencegah anak-anak mereka dari kecanduan perangkat mobile tersebut.

Casing ini, yang hanya bisa dilepas dengan obeng tertentu, memungkinkan orang tua menetapkan pembatasan waktu pada penggunaan smartphone bagi anak mereka melalui aplikasi yang menyertainya.

Detektor gerak yang terpasang pada casing ini, yang disebut OTOMOS, juga menonaktifkan telefon secara otomatis saat anak tersebut berjalan, untuk mencegahnya memeriksa perangkat saat dalam perjalanan.

Casing tersebut, yang diciptakan oleh Momo Ltd, sebuah perusahaan joint venture asal Jepang yang berbasis di kota Kobe di baguan barat Jepang, juga dapat mengirim pesan otomatis langsung ke ponsel orang tua jika perangkat mendeteksi adanya kejutan fisik yang signifikan, seperti kecelakaan.


“Kami telah mengembangkan produk ini setelah mendengar banyak masukan dan keprihatinan orang tua yang memiliki anak kecanduan smartphone,” kata Masato Otsu, presiden Momo Ltd, kepada kantor berita Kyodo.

Orang tua di Jepang akan dapat membeli perangkat dari toko ponsel pada bulan Agustus 2017 ini, dengan sistem berlangganan berupa kontrak dua tahun termasuk biaya pembelian casing dan biaya aplikasi sekitar £3,50 (500 yen, atau sekitar Rp60 ribu) sebulan.

“Yang harus Anda lakukan hanyalah memasang casing ini di ponsel, jadi sangat mudah digunakan,” kata Otsu.

Semakin banyak perusahaan global menciptakan aplikasi dan perangkat lunak untuk membantu orang tua membatasi dan mengelola akses internet anak-anak mereka. Salah satu aplikasi tersebut bisa memperingatkan orang tua akan gambar atau foto selfie tak pantas yang dikirim atau diterima pada perangkat genggam anak-anak mereka.

Sebuah laporan yang diterbitkan minggu lalu oleh badan Kepolisian Nasional Jepang menunjukkan bahwa jumlah anak-anak Jepang yang menjadi korban kejahatan seperti penganiayaan melalui media sosial meningkat di negara tersebut. Sebanyak 1.736 anak di bawah 18 tahun di Jepang menjadi korban kejahatan dunia maya tahun lalu—dua kali lipat jumlah pada tahun 2008—dengan lebih dari 86 persen korban terpapar melalui smartphone mereka, yang biasanya dilengkapi akses internet tidak terbatas.

Tahun lalu, ada juga laporan di Korea Selatan yang menyebutkan bahwa penggunaan smartphone secara berlebihan oleh anak-anak menyebabkan mata mereka juling.

Casing yang baru beredar di Jepang ini tak hanya memberi ketenangan kepada orang tua terkait kesehatan mata dan mental anak, tapi juga potensi bahaya ketika anak-anak mereka terlalu banyak menggunakan ponsel.