Home  »  Opinion   »  
Opinion

Petinggi Microsoft Sebut Mixed Reality Bakal ‘Mematikan’ Smartphone

[Foto: mashable.com]
Pernyataan dari petinggi Microsoft, Alan Kipman, berikut ini mungkin bakal membuat Anda mengernyitkan dahi. Ia memprediksi, smartphone akan segera ‘mati’. Lalu, apakah hal itu benar-benar akan terjadi?

Pria yang lebih terkenal sebagai penemu headset AR (Augmented Reality), HoloLens, ini menyebut bahwa hal tersebut sudah terjadi. “Ponsel telah mati. Masyarakat hanya belum menyadarinya,” ungkap Kipman, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.

Jika ponsel sudah ‘mati’, sesuatu yang jauh lebih canggih tentu akan menggantikannya. Kipman berpendapat, Mixed Reality akan menjadi jawabannya. Mixed Reality sendiri adalah percampuran antara dunia nyata dan digital, seperti pada teknologi berkonsep Augmented Reality.

Pernyataan Kipman yang begitu berani ini secara tidak langsung mengisyaratkan Microsoft yang berpikir bahwa produk Mixed Reality akan menjadi booming di pasaran. Memang, Microsoft mengeluarkan banyak biaya dan pikiran untuk menjadi yang terdepan di pasar ini.

Satya Nadella, CEO dari Microsoft juga berkata dengan nada yang serupa. Ia menyebutkan bahwa ponsel akan tampak sangat berbeda di masa depan.”Saya yakin kami (Microsoft) akan memproduksi lebih banyak ponsel. Namun, tidak akan terlihat seperti smartphone yang ada saat ini,” ungkap Nadella, seperti dikutip dari Mashable.

Di acara Microsoft EDU, Microsoft bekerja sama dengan Pearson, salah satu pemimpin solusi pendidikan, membawa HoloLens ke berbagai kelas. Ini merupakan langkah Microsoft untuk memperkenalkan HoloLens kepada anak-anak agar mereka lebih familier. Sehingga nantinya ketika generasi baru muncul, mereka tidak akan terlalu kaget untuk menggunakan teknologi ini.


Produsen berlomba-lomba menciptakan produk Mixed Reality

Selain Microsoft, Acer juga sudah menyiapkan perangkat Mixed Reality berupa kacamata berbasis VR (Virtual Reality). Produk ini menyodorkan kelebihan yang mungkin baru pertama kali ditawakan oleh sebuah perangkat VR komersial.

Ke depannya, kacamata Mixed Reality tidak sebatas alat bermain game. Lebih dari itu, banyak sektor yang akan bisa memanfaatkan dukungan AR pada perangkat ini, mulai dari kesehatan, edukasi, bahkan industri.

Di sektor edukasi misalnya, ketika menggunakan kacamata Mixed Reality, pelajar bisa langsung mendapatkan informasi soal pelajaran tanpa harus kehilangan fokus dari guru yang mengajar. Sementara di sektor edukasi, seorang dokter bisa dengan cepat mengakses data-data tentang pasien sembari melakukan pengobatan.

Selain Microsoft dan Acer, Dell, HP, serta Asus juga akan meluncurkan produk Mixed Reality terjangkau di kalangan yang lebih luas.

Produk-produk tersebut tentu akan membuat semakin banyak orang tertarik dengan teknologi Mixed Reality. Melihat tidak semuanya dapat menjangkau HoloLens dengan pengalaman Mixed Reality terbaik. Meski demikian, seiring dengan kompetisi yang semakin ketat dan juga efisiensi dalam pengembangan yang meningkat, tidak menutup kemungkinan HoloLens versi berikutnya akan lebih terjangkau.

Benarkah Mixed Reality bakal menggeser smartphone?

Jika diamati, bisa dikatakan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang dibesar-besarkan. Hal ini tentu karena teknologi seperti Virtual Reality dan Augmented Reality akan segera menjadi tren mainstream dalam waktu dekat.

Jika kita kilas balik, banyak juga yang menyebut bahwa komputer desktop ataupun personal komputer akan mati ketika iPad dan berbagai tablet lain jadi mainstream. Walaupun begitu, penjualan tablet saat ini mendingin. PC sendiri sama sekali belum mati.

Faktanya, kini penjualan smartphone sedang ‘gila-gilanya’. Pada 2016, dilansir dari statistik yang dibesut Gartner, hampir 1,5 miliar smartphone terjual dalam jangka waktu satu tahun.

Jadi, smartphone kemungkinan besar tidak akan ‘mati’. Sebaliknya, smartphone justru akan mengusung teknologi yang semakin lama semakin canggih.