Home  »  News   »  
News

Protes Trump, Grup Peretas Misterius Curi dan Bagikan Senjata Siber Milik Pemerintah AS  

[Foto: Shutterstock]
Para peretas kaliber dunia yang tergabung dalam Shadow Brokers nampaknya kali ini sedang kurang beruntung. Mereka mencoba “menjual” perangkat milik Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang disebut sebagai senjata siber untuk melakukan peretasan tingkat tinggi. Mereka akhirnya membagi-bagikan dengan gratis perangkat lunak milik NSA kepada siapa saja yang menginginkan.

Sebelumnya, Shadow Brokers yang mengklaim telah berhasil mencuri satu set senjata siber yang terdiri atas perangkat pengintai dan mata-mata milik pemerintah Amerika Serikat ini telah mengumumkan lelang bagi siapa saja yang tertarik. Perangkat tersebut dilelang mulai dari harga setengah milyar dolar AS, yang dikonversikan ke dalam Bitcoin.

Namun akhirnya, grup peretas yang identitasnya masih misterius ini membagikan kata sandi untuk membuka dokumen terenkripsi yang berisi banyak perangkat pengintai milik Equation Group yang dibuat pada 2016 lalu.


Awalnya, Shadow Brokers melakukan peretasan ini untuk memprotes Presiden AS Donald Trump, yang menurut mereka telah mengecewakan mereka yang memilihnya. Beberapa data yang bocor memang penting, namun menurut para peneliti, selebihnya adalah data-data lama yang masih terkait dengan platform-platform zaman dulu, seperti Linux. Menurut mereka, Trump telah “meninggalkan posnya” dan tidak memberi apa yang dia janjikan pada saat kampanye pemilu presiden.

Shadow Brokers mengekspresikan ketidak-puasan mereka akan kinerja Trump melalui sebuah blog. Grup tersebut juga memprotes serangan misil ke Suriah atas perintah Trump. “Dalam perang yang mana Anda berjuang? Perang antara nasionalis Israel (Zionis) dan Goldman Sachs? Perang antatra globalis China dan Goldman Sachs? (Apa yang Anda lakukan) tidak terlihat seperti perjuangan Anda melawan perang dalam negeri, gerakan (ini) memilih Anda untuk berrperang.”

Beberapa pihak mengatakan, kebocoran ini bisa menjadi bumerang bagi para peretas. Namun walaupun Edward Snowden menyatakan bahwa kebocoran tersebut “sama sekali tidak mewakili” perangkat peretasan NSA secara komplit, dia juga menyatakan NSA harus mengidentifikasi bagaimana dan di mana kebocoran tersebut terjadi.

“NSA harus mampu secara cepat mengidentifikasi di mana kebocoran ini terjadi dan bagaimana bisa bocor. Jika mereka tak mampu melakukannya, maka itu adalah skandal,” kata Snowden melalui akun Twitter-nya.

Memang, dengan peretasan tersebut, bukan berarti Shadow Brokers akan tertangkap. Namun hal ini bisa memberi NSA perangkat dan informasi yang mereka perlukan untuk memperkuat pertahanan siber dan mencegah hal serupa terjadi lagi.